Jumat 09 Aug 2019 05:05 WIB

Bulan Beramal

Dzulhijah adalah salah satu bulan yang mulia.

Takwa (ilustrasi).
Foto: blog.science.gc.ca
Takwa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Fajar Kurnianto

Dzulhijah adalah salah satu bulan yang mulia. Allah menyebutnya sebagai asyhur al-hurum (bulan-bulan haram). Allah berfirman, "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah 12 bulan, dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu," (QS at-Taubah [9]: 36).

Selain merupakan bulan haram yang dimuliakan Allah, pada bulan itu juga dianjurkan untuk banyak beramal saleh, baik yang sifatnya mahdah maupun gair mahdah. Dalam hadis disebutkan, Nabi bersabda, "Tidak ada hari yang mana, amal saleh pada saat itu lebih dicintai Allah daripada hari-hari ini, yaitu 10 hari dari bulan Dzulhijah." Sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?" Beliau menjawab, "Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan membawa apa pun," (HR al-Bukhari).

Pada hadis lain, Nabi bersabda, "Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada 10 hari Dzulhijah. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir, dan tahmid," (HR Ahmad). Beliau juga bersabda, "Tidak ada amal yang lebih suci di sisi Allah dan tidak ada yang lebih besar pahalanya daripada kebaikan yang dia kerjakan pada 10 hari Adha," (HR ad-Daruquthni)

Ibnu Rajab dalam kitab Lathaif al-Ma'arif mengatakan, hadis ini menunjukkan bahwa beramal pada 10 hari bulan Dzulhijah lebih dicintai di sisi Allah daripada beramal pada hari-hari yang lain, tanpa pengecualian. Sementara jika suatu amal itu lebih dicintai Allah, artinya amal itu lebih utama di sisi-Nya

Sementara itu, Ibnul Qayyim dalam kitab Zad al- Ma'ad menjelaskan perihal keutamaan 10 hari Dzulhijah berkaitan dengan keutamaan 10 malam terakhir Ramadhan. Sepuluh malam terakhir Ramadhan lebih utama dari 10 malam pertama Dzulhijah. Adapun 10 hari pertama Dzulhijah lebih utama dari 10 hari terakhir Ramadhan. Ditinjau dari malamnya, 10 hari terakhir Ramadhan lebih utama.

Sedangkan ditinjau dari siangnya, 10 hari pertama Dzulhijah lebih utama, karena di dalamnya terdapat hari nahr (kurban, tanggal 10), hari Arafah (tanggal 9), dan tarwiyah (tanggal 8). Sepuluh hari pertama Dzulhijah mengandung banyak keutamaan. Amal ibadah pada hari-hari itu dilipatgandakan. Wallahu a'lam. n 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement