Kamis 08 Aug 2019 00:55 WIB

Kadaker Makkah Luruskan Kontroversi Pemimpin Doa Mbah Moen

Mbah Moen dikuburkan di Pemakaman Ma'la di Kota Makkah, Arab Saudi.

Jamaah haji asal Indonesia ikut menghadiri prosesi pemakaman KH Maimoen Zubair di pemamakan Ma'la, kawasan Dahlatul Jin, Makkah, Selasa (6/8).
Foto: Republika/M Hafil
Jamaah haji asal Indonesia ikut menghadiri prosesi pemakaman KH Maimoen Zubair di pemamakan Ma'la, kawasan Dahlatul Jin, Makkah, Selasa (6/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kepala Daerah Kerja Makkah Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2019 Subhan Cholid menyadari namanya terseret dalam kontroversi soal pemimpin doa dalam upacara penghormatan terakhir bagi KH Maimoen Zubair. Ia pun mencoba meluruskan opini yang berkembang di masyarakat.

Subhan mendapati banyak yang menyudutkan dia dan membuat meme yang viral di media sosial maupun di media lainnya. Dalam meme itu tertera bahwa Subhan membantah bahwa Habib Rizieq Shihab memimpin doa dalam acara pemakaman ulama kharismatik asal Rembang itu di Ma’la.

Baca Juga

"Yang pertama, saya tidak pernah mengucapkan kalimat yang di meme-kan itu,” kata Subhan di Kota Makkah, Arab Saudi, Rabu.

Subhan mengungkapkan, ia hanya mengikuti prosesi upacara penghormatan kepada Mbah Moen yang menghembuskan napas terakhir di RS Al Noor Mekkah itu hanya sampai Wisma Daerah Kerja (Daker) Makkah saja.

“Beberapa yang dikonfirmasi teman-teman media ke saya adalah prosesi sejak berita meninggalnya KH Maimoen Zubair sampai kemudian diberangkatkan ke Wisma Daker ini ke Masjidil Haram,” katanya.

Subhan mengatakan, selama berada di Wisma Daker ini karena memang tempatnya yang terbatas maka pihaknya menerapkan waktu takziah secara bertahap kepada mereka yang ingin mengungkapkan rasa belasungkawa sekaligus mendoakan Mbah Moen.

"Setiap tahap itu, siapa yang menjadi imam salat itu, nah beliaulah yang memimpin doa, nah itu berkali-kali dilaksanakan dan banyak sekali para tokoh yang kemudian memimpin doa itu," katanya.

Di antara tokoh yang memimpin itu, menurut Subhan, adalah Kiai Anwar Manshur Pengelola Ponpes Lirboyo, Kiai Bunyamin Ruchiyat Pengelola Ponpes Cipasung Singaparna, dan sejumlah pemuka agama dan tokoh lain. Pada Selasa (6/8) pukul 10.30 waktu setempat, kemudian dilaksanakan upacara pemberangkatan jenazah.

Dalam upacara tersebut, menurut Subhan, mereka yang menyampaikan sambutan pelepasannya ialah Dubes Republik Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, dan Menag Lukman Hakim Saifuddin. Selesai sambutan tersebut jenazah diberangkatkan menuju Masjidil Haram untuk disalatkan kemudian dibawa ke Ma’la untuk dimakamkan.

“Dari situ saya sampaikan karena selanjutnya saya ada tugas-tugas lain yang saya tidak mengikuti prosesi selama di Ma’la,” katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement