Rabu 07 Aug 2019 12:38 WIB

Kitab Al-Tasrif Kontribusi Al-Zahrawi di Bidang Kedokteran

Memuat 30 risalah (maqalat), penulisan al-Tasrif tuntas pada tahun 1000.

Ilustrasi Ilmuwan Muslim
Foto: Mgrol120
Ilustrasi Ilmuwan Muslim

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kitab al-Tasrif merupakan kontribusi luar biasa al-Zahrawi di bidang kedokteran. Memuat 30 risalah (maqalat), penulisan al-Tasfri tuntas pada tahun 1000. Karya ini merupaan hasil pengalaman dan pengamatannya selama hampir 50 tahun praktik di dunia kedokteran, terutama di bidang bedah.

“Apa yang pernah saya tahu, juga seluruh pengamatan dan pengalaman di sepanjang hidup saya, tertuang di sini,” kata al-Zahrawi dalam kata pengantarnya di ensiklopedia itu.

Secara perinci, al-Tasrif menjelaskan ilmu kedokteran dan bedah dalam 1.500 halaman. Isi buku ini menunjukkan bahwa al-Zahrawi bukan hanya seorang sarjana medis, melainkan juga seorang dokter dan ahli bedah yang terampil. Tingkat keilmuan al-Zahrawi yang mumpuni membuat buku ini layak menjadi pedoman.

Bahkan, setelah diterjemahkan pada abad ke-12 oleh Gerard dari Cremona, adikarya ini membawa pengaruh signifikan pada kemajuan ilmu kedokteran dan bedah di Eropa. Tak hanya Latin, buku ini juga diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis, Inggris, dan Yahudi.

Al-Tasrif biasanya menjadi referensi para mahasiswa kedokteran maupun dokter praktik sebelum terjun ke lapangan. Selain narasi, kitab ensiklopedia ini memuat sekitar 200 gambar perangkat bedah. Di dalam ensiklopedia kedokteran ini, al-Zahrawi mengklasifikasikan 325 jenis penyakit berikut gejala dan pengobatannya.

Di dalam salah satu babnya yang telah diterjemahkan dalam bahasa Latin, ia untuk pertama kalinya dalam sejarah medis menjelaskan mengenai penyakit hemofilia. Menurut al-Zahrawi, penyakit kelainan darah ini diturunkan melalui gen seorang ibu kepada anak laki-lakinya.

Dari semua isi al-Tasrif, pembahasan tentang pembedahan menjadi yang paling terkenal dan berpengaruh luas. Terje mahannya dalam bahasa Latin diterbitkan sebanyak 10 edisi. Edisi pamungkasnya digarap John Channing di Oxford (1778).

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement