REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ma'had Aly Dayah Babussalam Al Hanafiyah Kecamatan Matangkuli Aceh Utara, Selasa (6/8) secara resmi dibuka. Peresmikan dilakuka Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, M Daud Pakeh. Ma'had Aly digadang-gadang menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan pesantren.
Daud menyampaikan, pendidikan pondok pesantren sudah ada sebelum negara merdeka. Maka dari itu jika berbicara tentang pondok pesantren (dayah) berarti berbicara tentang pendidikan asli Indonesia yang meliputi pendidikan di Meunasah (Mushalla) dan rangkang (Balai).
"Kita melihat Dayah Tengku Chiek sampai pendidikan universitas seperti Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh," ujarnya.
Daud mengatakan, lembaga pendidikan ini dapat dilihat melalui berbagai situs sejarah lembaga tersebut, seperti Dayah Tgk Awe Geutah di Peusangan, Dayah Tgk Syik Ditiro (saman), Dayah Tgk Chik Tanoh Abee, Dayah Krueng Kalee dan lainnya.
"Sepenggal kisah sejarah tersebut cukup membuktikan bahwa dayah atau pondok pesantren telah berperan jauh sebelum Republik ini mengenal sistem pendidikan, dari dulu pesantren sudah memiliki kualitas dan ini harus kita pertahankan," ucapnya.
Daud juga mengatakan ma'had aly adalah solusi yang telah dicetuskan untuk meningkatkan kualitas pendidikan pesantren. Lulusan ma'had aly nantinya adalah ilmuwan pesantren yang siap berdiri di depan memberikan solusi (problem solving) terhadap permasalahan yang timbul dan berkembang dalam masyarakat.
Dia bersyukur bahwa dari 48 ma'had aly di Indonesia, dua di antaranya ada di kabupaten Aceh Utara, keempat ma’had aly di Aceh, yaitu Mudi Mesra Samalanga, Darul Munawwarah Ulee Glee, Ma'had Aly Malikussaleh di Panton Labu dan Babussalam Al Hanafiyyah.
"Mudah-mudahan menjadi titik awal bangkitnya pendidikan Mahad Aly di Indonesia, Bermula di Aceh untuk Indonesia," harapnya.
Kasi Ketenagaan Subdit Diniyah, Agus Umar, mengatakan semoga melalui pendidikan tinggi ma'had aly mampu melahirkan kader-kader yang bersaing tinggi di berbagai level.
Mudir Ma'had Aly Dayah Babussalam Al Hanafiyah, T Zulkhairi, mengapresiasi Kakanwil Kemenag Aceh atas inisiatif dan upayanya dalam melahirkan Ma'had Aly di Aceh, termasuk salah satunya Ma'had Aly Babussalam Kec Matangkuli Aceh Utara.
Pada kesempatan tersebut Kakanwil menerima SK Ma'had 'Aly Babussalam Al Hanafiyyah Matangkuli dari Direktorat Pondok Pesantren Kemenag RI yang diwakili Kasi Ketenagaan Subdit Diniyah, selanjutnya Kakanwil menyerahkan SK tersebut kepada pimpinan Dayah Babussalam Al Hanafiyah.
Seperti yang disampaikan Menteri Agama, bahwa Ma'had Aly merupakan program unggulan Kementerian Agama yang telah dituangkan melalui PMA 71 tahun 2015, di mana Ma'had Aly menyelenggarakan program akademik Strata Satu untu melahirkan mutafaqqih fiddin.
Mahad Aly Merupakan Pendidikan Tingi Keagamaan yang ada di Pesantren, lulusannya setara dengan jenjang S1 di Universitas. Dan Ma'had Aly masuk dalam sistem pendidikan nasional.
Ma'had Aly adalah wujud pelembagaan sistemik tradisi intelektual pesantren tingkat tinggi yang keberadaannya melekat pada pendidikan pesantren. Secara kelembagaan, posisi Mahad Aly adalah jenjang pendidikan tinggi Keagamaan pada jalur pendidikan diniyah formal.
Kehadiran Ma'had Aly seperti universitas khusus yang akan melahirkan para Alim di Bidang Agama, seperti fakultas kedokteran melahirkan para dokter, teknik dan fakultas lainnya, begitu juga dengan Mahad Aly mampu mencetak orang-orang yang memiliki keahlian ilmu Agwma, karena negara saat ini membutuhkannya, bukannya lulusan yang siap bekerja saja.