Selasa 06 Aug 2019 05:05 WIB

Kim Eun Soo Perangai Mulia Menuntunnya untuk Berislam

Meski orang tua memprotesnya, dia tetap mempertahankan keislamannya.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Mualaf
Foto:

Ketika memeluk Islam, dia mendapat pertentangan dari keluarga, terutama ayah.Karena masyarakat Korea selama ini memiliki pandangan yang sangat negatif terhadap Islam, begitupun dengan ayahnya yang juga terpengaruh.

Ayahnya mengizinkan dia berpindah agama, tetapi jangan memeluk Islam. Namun, Karam tetap teguh untuk memeluk Islam meski kedua orang tuanya sering mendesaknya.

Karam tidak mendiamkan kedua orang tuanya. Dia tetap berbuat baik terhadap mereka untuk membuktikan bahwa Islam tidak seperti apa yang selama ini disebarluaskan media dengan menyebarkan konten fitnah. Mereka menjelekkan Islam sebagai agama terorisme, radikalisme, dan mengekang kebebasan. Padahal, berita tersebut sama sekali tidak didasarkan pada rujukan inti ajaran Islam.

Namun kini, media massa semakin memahami substansi Islam yang rahmatan lil alamin. Masyarakat dunia pun mulai terbuka dan mengakui Islam sebagai agama moderat. Keluarga Karam sudah mulai menerima pilihan agamanya.

Sedangkan, teman kerja dan sahabatnya sejak awal tidak mempermasalahkan keyakinan Karam. Setelah lulus dari perguruan tinggi, Karam bekerja di salah satu perusahaan terbesar di Korea.

Perusahaan menerima dengan tangan terbuka meski dia memeluk Islam. Dia selalu menyempatkan shalat lima waktu di saat istirahat. Karam mengggunakan ruang konferensi yang kosong untuk shalat lima waktu ketika teman-temannya pergi keluar untuk merokok, dia memilih untuk shalat.

"Tidak ada diskriminasi terhadap saya di tempat kerja karena saya seorang Muslim. Saya bersyukur bekerja di perusahaan yang baik," jelas dia.

Di Korea sudah menjadi kebiasaan untuk makan malam bersama teman kantor sepulang kerja. Karam tetap diajak meski dia tidak mengonsumsi alkohol dan makanan haram lainnya.

Teman-temannya pun sangat pengertian, Karam selalu dipesankan minuman bersoda dan sup miso, sup yang terbuat dari kaldu ikan dan rumput laut. Agama yang dianutnya tidak mempengaruhi hubungan pertemanan mereka.

Meski citra negatif tentang Islam di Korea masih terasa, secara pribadi dia tidak merasakannya. Intoleransi masyarakat Korea diyakininya memang ada terhadap Muslim.

Namun, dia merasa tekanan tersebut tidak dilakukan secara terbuka. Banyak orang mungkin saja memandangnya negatif dengan agama yang dianutnya. "Ini mungkin konflik diri mereka dan tidak berhubungan dengan saya ataupun orang-orang di sekitar saya. Jika Anda yakin tentang agama yang Anda pilih, Anda tidak perlu khawatir dengan pikiran negatif di sekitar anda," ujar dia.

Menurut Karam, ini mungkin saja ujian yang diberikan oleh Allah dan telah menjadi kehendaknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement