Selasa 06 Aug 2019 05:05 WIB

Kim Eun Soo Perangai Mulia Menuntunnya untuk Berislam

Meski orang tua memprotesnya, dia tetap mempertahankan keislamannya.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Mualaf
Foto: Onislam.net
Mualaf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kim Eun Soo berbagi kisahnya memeluk Islam kepada seorang youtuber asal Korea Selatan, Kim Jae Han. Pemuda berkewarganegaraan Korea Selatan ini masih berkuliah di salah satu Universitas di Madinah, Arab Saudi.

"Saya kuliah di Kota Madinah yang merupakan kota yang sangat penting bagi umat Islam. Kota ini adalah salah satu dari tiga kota suci, Makkah, Madinah, dan Yerusalem," jelas dia dalam video Youtube yang diunggah oleh channel@karamkim.

Eun Soo memiliki nama Islam Karam, yang berarti kedermawanan. Dia memeluk Islam 15 tahun lalu sekitar 2003. Saat itu, dia masih kuliah strata satu pada tahun ketiga.

Kisahnya mengenal Islam bermula dari perjalanan menuju Turki dan Iran. Saat ber ada di dua negara itu, dia mengalami langsung keramahan penduduk setempat.

Dia melihat pemandangan yang indah ketika berada di sana.

Sebelum bepergian ke negara Muslim, dia merasa telah menjadi orang yang baik.

Ketika itu, dia begitu sombong menjadi orang paling baik. Namun, setelah bertemu dengan penduduk di dua negara tersebut, ternyata mereka jauh lebih baik.

"Kerendahan hati dan kebaikan mereka membuat saya takjub. Jadi, saya bertanyatanya mengapa mereka begitu baik. Kemudian, akhirnya saya mengerti karena mereka memercayai Islam," jelas dia.

Karam kemudian memutuskan mempelajari Islam dengan terlebih dahulu kembali ke Korea. Pada awalnya, dia berpikir Islam adalah kepercayaan kepada banyak dewa. Dia tidak mengetahui bahwa Islam adalah agama yang mengimani Allah, Tuhan yang Maha Esa.

Ketika mempelajari Islam semakin dalam, dia semakin meyakini bahwa ini berbeda dengan Katolik yang dianutnya selama ini. Kemudian, setelah dicerna dengan akal sehat, benar bahwa tauhid yang menjadi ruh ajaran Islam adalah konsepsi dasar yang kemudian membentuk pandangan hidup Islam.

Pandangan ini merupakan dasar tentang realitas dan kebenaran. Di dalamnya terdapat konsep Tuhan (tauhid) sebagai inti. Kemudian, dilanjutkan de ngan konsep lainnya, seperti manusia, alam, akhlak, wujud, dan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement