REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Lembaga penghimpun zakat, Zakatku, mengajak masyarakat muslim untuk peduli terhadap sesama dengan berkurban pada perayaan Idul Adha tahun ini. Lembaga yang berasal dari Bandung itu, memiliki cara unik dalam mengajak muslim berkurban untuk dhuafa. Yakni, mengkampanyekan kurban di tengah keramaian pengunjung mal.
Zakatku, menggelar kajian di mal Ubertos sambil meluncurkan program "Semua Bisa Kurban". Menurut Kepala Divisi Penghimpunan Zakatku Hafidz Shafari, melalui program tersebut, Zakatku berharap, akan semakin banyak warga yang berkurban pada perayaan Idul Adha tahun ini.
"Zakatku sengaja memilih mal sebagai tempat mengampanyekan program Semua Bisa Kurban," ujar Hafidz kepada wartawandi Ubertos Mal, Ahad petang (19/5).
Menurut Hafidz, selain sebagai wujud kerja sama dengan pihak mal, pihaknya juga menginginkan cara-cara baru dalam mengajak masyarakat berbuat kebaikan. Karena, ajakan untuk bersedekah, membayar zakat, termasuk berkurban tidak harus selalu dilakukan di masjid ataupun ruang formal lainnya.
"Ini menjadi kegiatan kedua kami setelah kami mengampanyekan zakat fitrah pada Idul Fitri kemarin. Alhamdulillah, respons dari masyarakat pun selama ini sangat baik," kata Hafidz.
Hafidz mengatakan, program Semua Bisa Kurban salah satunya direalisasikan melalui Hadiah Kurban. Melalui Hadiah Kurban, donatur cukup menitipkan dananya kepada Zakatku untuk dibelikan hewan kurban yang akan disembelih atas nama penerima manfaat.
"Lewat Hadiah Kurban, bukan hanya orang mampu yang bisa berkurban, namun orang tidak mampu pun bisa berkurban. Makanya, nama programnya Semua Bisa Kurban," kata Hafidz.
Selain Hadiah Kurban, kata dia, para donatur juga bisa ikut serta dalam Patungan Kurban. Para donatur cukup memberikan sejumlah uang sebagai sedekah yang kemudian akan dikumpulkan untuk membeli hewan kurban. "Niatnya sedekah, tapi nanti dikasih ke penerima manfaatnya berupa hewan kurban," katanya.
Jadi, kata dia, donatur menghadirkan dana untuk berkurban, Zakatku menyiapkan para penerima manfaatnya. Di antaranya, anak yatim, dhuafa, hingga masyarakat yang tinggal di pelosok.
Saat ditanya besaran dana kurban tersebut, Hafidz mengatakan, untuk berkurban seekor domba, donatur cukup menitipkan dananya sebesar Rp 2,3 juta. Sementara kurban sapi, dananya nanti dikumpulkan dari minimal 7 orang donatur dengan dana yang dititipkan masing-masing Rp 2,3 juta.
"Khusus untuk Patungan Kurban, donatur bisa menitipkan sedekahnya, dimulai dari Rp 300 ribu yang nantinya dikumpulkan untuk membeli hewan kurban," kata Hafidz.
Zakatku, kata dia, menargetkan sedikitnya 50 ekor hewan kurban yang terdiri dari 20 ekor sapi dan 30 ekor domba dapat disembelih melalui Zakatku pada perayaan Idul Adha tahun ini. Daging kurban, akan dibagikan kepada penerima manfaat yang betul-betul membutuhkan, sehingga masyarakat, khususnya kalangan tidak mampu bisa menikmati daging kurban.
Terlebih, kata Hafidz, sesuai visi misi Zakatku, yakni menerbarkan kebaikan dan pemberdayaan, pihaknya juga menginginkan agar daging kurban bisa dinikmati para penerima manfaat secara merata.
Zakatku berharap, kurban ini memiliki nilai lebih. Jangan sampai, orang yang sering makan daging dapat daging kurban, sementara orang yang jarang makan daging, bahkan susah untuk makan daging malah tidak kebagian daging kurban di hari kurban.