REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Umat Islam dianjurkan melaksanakan puasa sunat pada awal Zulhijjah. Sebab, puasa Zulhijjah merupakan anjuran Rasulullah SAW.
Kendati demikian, tidak sedikit umat Islam yang mengangap puasa Zulhijjah bermanfaat untuk detoksifikasi badan. Penulis buku “Jurus Sehat Rasulullah” dr Zaidul Akbar meluruskan anggapan tersebut.
“Puasa memang sehat, tapi kita tidak melakukannya untuk sehat. Kita melakukannya untuk beribadah, karena perintah, baik wajib atau sunat,” kata dr Zaidul saat ditemui usai peluncuran Rumah Bekam Holistik IZI di Jakarta Timur, Kamis (1/8).
Dia mengatakan semua ibadah yang dianjurkan Allah SWT dan dicontohkan Rasulullah SAW, tidak ada yang diluar dari tujuan ibadah. Karena itu, dia meminta umat Islam supaya tidak salah kaprah melakukan puasa Zulhijjah untuk detoksifikasi saja.
“Niatnya harus kembali, bagaimana itu seperti yang disampaikan Nabi SAW. Sains menjelaskan itu (puasa bisa detoksifikasi badan), tapi itu (pendapat sains) urusan belakangan, (niatnya) itu yang harus direvisi,” ujar dr Zaidul.
Secara umum puasa memang mendetoksifikasi badan. Namun, menurut dia, lebih baik umat Islam fokus mencari tahu keutamaan anjuran berpuasa pada awal Zulhijjah.
“Ada waktu disunahkan Nabi untuk berpuasa di luar waktu lain itu, pasti ada keuatamaannya. Itu sains yang belum mencari tahu,” kata dr Zaidul.