Kamis 01 Aug 2019 10:26 WIB

ACT Ajak Siswa SD di Malang Belajar Mitigasi Bencana

ACT menggelar pendidikan mitigasi bencana dalam rangka Humanity Day

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Hasanul Rizqa
Aksi Cepat Tanggap (ACT) Malang bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) menggelar kegiatan edukasi mitigasi bersama siswa-siswi SD di Malang, Senin (30/7).
Foto: dok: ACT
Aksi Cepat Tanggap (ACT) Malang bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) menggelar kegiatan edukasi mitigasi bersama siswa-siswi SD di Malang, Senin (30/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) cabang Malang, Jawa Timur, bekerja sama dengan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) untuk menggelar Humanity Day. Kegiatan ini diisi sesi edukasi mitigasi bencana, kemanusiaan, dan kerelawanan untuk para pelajar.

Humanity Day berlangsung di empat sekolah di kabupaten Malang. Di antaranya SD Negeri 1 Pringgodani, SD Negeri 2 Pringgodani, SD Negeri 4 Pringgodani, dan SD Negeri 5 Pringgodani di Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.

Baca Juga

Humanity Day bertujuan untuk menumbuhkan sikap dan perilaku tangguh bencana dan jiwa kerelawanan dalam diri siswa. Kegiatan tersebut meliputi simulasi mitigasi gempa SMAB (Sekolah Madrasah Aman Bencana) dan edukasi kemanusiaan dan kerelawanan. Dalam hal ini, siswa berperan penting dalam pencegahan dan penanggulangan bencana.

Kepala Sekolah SDN 1 Pringgodani dan SDN 2 Pringgodani, Gozali mengapresiasi kegiatan Humanity Day. Hal ini mengingat pelatihan mitigasi bencana untuk siswa SD baru pertama kali diadakan di Bantur, Kabupaten Malang.

 

"Kreativitas dan keberanian para relawan MRI-ACT Malang untuk mengadakan kegiatan ini sangat membanggakan, dan patut di apresiasi. Semoga ke depannya kegiatan ini bisa terus berlanjut dan semakin banyak dari kalangan siswa dan siswi yang bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini," kata Gozali dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Kamis (1/8).

"Edukasi kebencanaan ini sangatlah penting melihat kondisi Indonesia yang rawan terhadap bencana," sambung dia.

Gozali berharap peserta kegiatan bisa menjadi fasilitator untuk memberikan pemahaman kepada siswa lainnya dan masyarakat tentang mitigasi bencana. Dengan demikian, ketika terjadi sebuah bencana yang tak terduga, semuanya dalam kondisi siap siaga.

Para siswa berkesempatan untuk mempraktekkan teknik dan cara berlindung ketika terjadi gempa, mengevakuasi diri lewat jalur evakuasi, dan lainnya. Tampak para siswi aktif ketika melakukan simulasi mitigasi bencana ini.

Salah seorang tim MRI Malang, Furqon Eka Wisnu yang mengawal Humanity Day berharap kegiatan tersebut dapat terus dilakukan di seluruh Malang Raya. “Tidak hanya terbatas di sekolah-sekolah, mitigasi bencana juga dapat dilakukan bersama masyarakat, bahkan korporasi,  mengingat Malang Raya juga merupakan wilayah yang memiliki potensi bencana alam yang cukup beragam,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement