REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagaimana dijelaskan dalam buku Ensiklopedia Mukjizat Al Qur'an dan Hadis terbitan PT Sapta Sentosa, orang-orang Tunisia, Paraoh (Mesir Kuno), dan Yunani mengenal buah tin sebagai makanan sekaligus obat. Sebenarnya, pohon tin berasal dari ujung selatan Jazirah Arab, tetapi kemudian menyebar ke Asia Kecil, seperti Anatolia, Turki, dan Afghanistan, ke Eropa melalui orang-orang Tunisia dan Yunani, serta ke Timur melalui Suriah hingga sampai ke India.
Pohon yang diberkahi ini telah digunakan oleh Allah SWT sebagai kata sumpah dalam Kitab-Nya yang berbicara tentang hal-hal yang luar biasa. Dan, Allah hanya bersumpah dengan sesuatu yang agung. Sumpah Allah tersebut adalah bukti nyata akan pentingnya pohon ini dan menjadi isyarat penting bahwa pohon tersebut memiliki banyak manfaat.
Pohon tin adalah pohon yang besar, tingginya mencapai lebih dari 10 meter dengan dedaunan yang menjuntai ke bawah. Bentuknya berbeda-beda, ada yang berbentuk seperti piramida, melingkar, bahkan sebagian ada yang melebar. Biasanya pohon ini mengeluarkan cabang yang sangat banyak dan tunas-tunas yang muncul dari bawah tanah di sekitar akarnya. Pohon ini bisa hidup 50 hingga 70 tahun. Bahkan, ada pula yang mencapai usia 100 tahun di lingkungan yang sesuai.
Daunnya lebar, tebal, berlapis, dan besar. Dan, daun tersebut memiliki bentuk seperti hati, bulat, berbulu halus, dan ber warna hijau. Biasanya pada ranting bagian atas berwarna hijau tua dan ranting bagian bawah berwarna hijau muda. Batang pohon tin kokoh dan tidak membelah, mes kipun telah berusia tua. Kulit batangnya tebal dengan corak warna yang beragam dari perak hingga abu-abu tua, licin, dan sedikit kasar.
Akarnya berserabut, sedangkan ukuran, struktur bagian, dan kedalamannya bergantung pada varietas, jenis, unsur tanah, dan kondisi kelembapannya. Akan tetapi, secara umum pohon ini memiliki akar yang bercabang banyak, dalam, dan kuat. Inilah yang menjadikan pohon tin dapat tumbuh di tempat- tempat yang sangat kering.
Buah pohon tin tersusun berge rombol dan tumbuh dari bunga yang berwarna kemerah- merahan. Sekuntum bunga yang besar terdiri dari sejumlah bunga yang kecil, dan setiap bunga kecil itu mengandung bunganya sendiri yang berpadu dengan bunga besar. Rongga bagian dalam dari buah tin berhubungan dengan bagian luarnya melalui sebuah ostium yang disebut dengan stomata yang biasanya ditemukan pada bagian mahkota bunga dan tertutup oleh duri-duri kecil. Mahkota bunga buah tin berbeda dengan bunga pada umumnya karena mahkota bunga tidak tampak dari luar, seperti mahkota bunga pada umumnya