REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof KH Said Aqil Siroj meresmikan Sekolah Tinggi Ekonomi Islam NU (STEINU) a-Ridho di Kota Depok, Jawa Barat, Jumat, (26/7). Kampus itu kini telah siap menerima pendaftaran mahasiswa baru.
Said Aqil berharap, STEINU dapat melahirkan kaum intelektual serta ahli ekonomi Islam. Kampus tersebut ditargetkan pula menjadi salah satu pusat kajian kebijakan ekonomi Islam di Tanah Air.
Dalam sambutannya, dia mengimbau seluruh pengurus yayasan, pengelola kampus, dosen, serta mahasiswa STEINU dapat membaca Alquran dengan baik dan benar. Sebab, itulah kemampuan dasar yang harus dimiliki setiap Muslim.
"Ketika Rasulullah diutus oleh Allah pada 15 abad lalu, keadaan bangsa Arab dari sisi peradaban buta huruf. Lalu, dari sisi agama, sesat sesesat-sesatnya. Maka kemudian Nabi Muhammad pertama kali membangun masyarakat dengan memastikan para sahabat bisa membaca Alquran dengan benar,"tuturnya di acara peresmian STEINU di Kompleks Pendidikan Yayasan Pembangunan ar-Ridho, Depok, Jumat, (26/7).
Sementara itu, Ketua STEINU ar-Ridho Depok Fakhturi Wahmad menambahkan, kampus yang baru didirikan itu bakal berupaya menjawab tantangan masa kini dan mendatang.
"Pemerintah telah menerbitkan Masterplan Ekonomi Syariah, ini merupakan tantangan yang harus dijawab dengan melahirkan Sumber Daya Manusia unggul, kompetitif, dan berkarakter di bidang ekonomi Islam," tuturnya pada kesempatan yang sama.
Maka dari itu, lanjut Fakhturi, STEINU akan berfokus mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang dimaksud. Berbagai persiapan meliputi metode pengajaran serta kurikulum pun telah dilakukan.
STEINU ar-Ridho Depok resmi didirikan dengan penandatanganan prasasti kampus oleh Prof Said. Ia turut didampingi oleh jajaran Pengurus Wilayah NU Jawa Barat dan Ketua PCNU Kota Depok Ustaz Achmad Solechan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
