REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Keluarga Sejahtera Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), M. Yani mengapreasi Dompet Dhuafa yang berencana menyelamatkan bonus demografi. Menurut dia, dengan mempersiapkan sumber daya manusia, Dompet Dhuafa telah membantu pemerintah menuju bonus demografi.
"Secara umum siapa pun, termasuk Dompet Dhuafa yang mempersiapkan sumber daya manusia itu sebenarnya mereka itu sudah mendukung upaya-upaya pemerintah dalam rangka meraih bonus demografi," ujar Yani saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (24/7).
Dia pun menjelaskan beberapa tantangan ke depan untuk menuju bonus demografi. Menurut dia, tantangan pertama yaitu bagaimana pemerintah dan masyarakat Indonesia menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas. Tantangan kedua, bagaimana juga mempersiapkan generasi yang sehat.
"Jadi upaya-upaya untuk mencegah stunting, kalau Dompet Dhuafa juga punya program masalah stunting, artinya mereka sudah mengupayakan sumber daya berkualitas untuk meraih bonus demografi," ucapnya.
Disamping tantangan kesehatan, menurut Yani, untuk menuju bonus demografi para orang tua juga harus bisa mempersiapkan karakter anak, terutama pada tiga tahun pertama pascakelahiran. Selain itu, kata dia, semua pihak juga harus memperkecil kemungkinan para remaja dari bahaya narkoba, minuman beralkohol, pornografi, dan paham-paham radikalisme.
"Jadi upaya-upaya memperkecil itu juga dalam rangka menuju bonus demografi," katanya.
Sebelumnya, Dompet Dhuafa (DD) menggelar berbagai kegiatan seperti penyuluhan kesehatan, cuci tangan, sikat gigi, hingga pemberian sarapan pagi dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional. Program Manager Divisi Kesehatan DD, Dokter Yeni Purnamasari mengatakan, kegiatan tersebut sebagai upaya terus menjaga anak sebagai aset bangsa ini.
Menurut Yeni, bonus demografi kini tengah dirasakan oleh Indonesia dan akan berakhir hingga 2036. Karena itu, DD berencana menyelamatkan kondisi positif tersebut. "Saya kira tantangan bonus demografi itu, kita mempersiapkan generasi sehat, yang kelak akan berusia dewasa dan produktif di 2036," ujar Yeny dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (24/7).