Senin 22 Jul 2019 11:11 WIB

Sozecom Nigeria akan Silaturahim ke Ponpes Gontor

Sozecom merupakan lembaga zakat di Nigeria.

Rep: Rahma Sulistia/ Red: Agung Sasongko
Ponpes Gontor menerapkan sistem pendidikan siswa menginap di asrama selama 24 jam.
Foto: Antara
Ponpes Gontor menerapkan sistem pendidikan siswa menginap di asrama selama 24 jam.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA — Sokoto State Zakat and Waqf Commission (Sozecom) Nigeria, tidak hanya mengunjungi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk mempelajari pengelolaan lembaga zakat. Sozecom juga akan mengunjungi pondok pesantren (ponpes) Gontor.

Ketua Baznas, Bambang Sudibyo mengatakan, Suzecom akan mendatangi microfinance desa di wilayah Bogor, Jawa Barat, juga mengunjungi BMT, dan juga mengunjungi salah satu SCB untuk mengambil beberapa ilmu di dua tempat itu.

“Di samping itu, mereka juga akan kunjungi ponpes nanti ke Gontor tapi itu sudah di luar Baznas. Tujuannya, mereka ingin mempelajari juga modern educational program,” ucap Bambang dalam acara penandatanganan MoU Suzecom dan Baznas di Kantor Baznas, Jakarta Pusat, Ahad (21/7).

Meski melakukan kunjungan, sebenarnya Sozecom sendiri di negaranya sudah sangat dikenal sebagai lembaga zakat yang seringkali membantu permasalahan-permasalahan yang ada di Afrika. Pemerintahan Nigeria juga mendukung Sozecom dengan mendirikan beberapa working community.

“Working community ini dari beberapa pihak, seperti bank, individual, termasuk konstitusi dari aspek legal hukumnya. Role model yang akan dipelajari dalam hal BMT di Indonesia, diharapkan bisa diterapkan dalam banyak program Sozecom,” ungkap Ketua Sozecom, Muhammad Lawal Maidoki, dalam kesempatan yang sama.

Kemudian Gubernur Sokoto, Aminu Waziri Tambuwal mengaku senang bisa melakukan perjalanan ke Indonesia untuk mempelajari pengelolaan lembaga zakat melalui negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Nigeria yang juga mayoritas beragama Islam, memiliki beberapa persamaan dengan Indonesia.

“Sozecom ini berada di negara bagian Sokoto, Nigeria, sudah didukung pemerintah secara legal dan juga mengikuti isu-isu kemanusiaan. Ini merupakan pertama kali MoU dengan baznas. Saya harap ini menajdi pintu awal dan bukan akhir, dan ke depannya bisa ada kerja sama lain,” kata Aminu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement