Selasa 16 Jul 2019 15:36 WIB

Baznas Purwakarta Santuni Seribu Yatim

Baznas menggelontorkan dana Rp 150 juta.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Baznas Purwakarta, menyantuni 1.000 anak yatim, Selasa (16/7).
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Baznas Purwakarta, menyantuni 1.000 anak yatim, Selasa (16/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Baznas Kabupaten Purwakarta menyantuni 1.000 anak yatim yang ada di wilayah itu. Anak-anak yang sudah tak memiliki ayah itu, mendapat uang tunai dan perlengkapan sekolah. Untuk santunan terhadap ribuan anak yatim ini, lembaga pengelol zakat, infak dan sodakoh itu menggelontorkan uang sebesar Rp 150 juta.

Ketua Baznas Kabupaten Purwakarta, Saparudin, mengatakan, lembaganya turut berkontribusi pada HUT Purwakarta yang ke 188 dan HUT Kabupaten Purwakarta yang ke 51. Salah satunya, dengan menyantuni seribu anak yatim yang tersebar dari 17 kecamatan yang ada.

Baca Juga

"Santunan yang berbarengan dengan peringatan hari ulang tahun Purwakarta ini, tidak menyalahi aturan fikih yang ada," ujar Saparudin, kepada Republika.co.id, Selasa (16/7).

photo
Baznas Purwakarta, menyantuni 1.000 anak yatim, Selasa (16/7).

Menurut Saparudin, penyaluran santunan ini bersumber dari zakat, infak dan sodakoh, yang dikelola lembaganya. Salah satunya, dari zakat profesi yang dikumpulkan ASN melalui UPZ di masing-masing OPD.

 

Adapun OPD yang sudah konsisten menyalurkan zakat profesinya untuk dikelola Baznas, salah satunya Dinas Pendidikan. Pada bulan ini saja, Disdik telah menyerahkan Rp 130 juta zakat profesi ASN-nya.

"Dengan santunan ini, diharapkan mampu meringankan beban dari keluarga anak-anak yatim tersebut," ujar Saparudin.

Dia menyebutkan, anak-anak yatim yang diberi santunan ini, berasal dari seluruh desa dan kelurahan. Termasuk juga, anak yatim yang berasal dari lingkungan OPD. Seperti dari Dinas Pendidikan yang mencapai 100 anak yatim. Serta, dari Dinas Tata Ruang dan Permukiman yang mencapai 20 anak yatim.

Sementara itu, Nani Nuryani (53 tahun) warga Desa Babakan, Kecamatan Wanayasa, mengaku, dari kemarin dirinya dihubungi aparat pemerintah desa setempat. Jika cucunya, yaitu Zahra Aulia (9 tahun) mendapatkan santunan dari Baznas.

"Cucu saya ini, sejak didalam kandungan dua bulan sudah ditinggalkan ayahnya. Jadi, sampai sekarang Zahra tidak pernah mengetahui wajah ayah kandungnya," ujar nenek tiga cucu ini.

Dirinya sangat bahagia, ketika cucu pertamanya ini mendapat perhatian dari lembaga pengelola zakat itu. Apalagi, ini merupakan satunan pertama yang diterima Zahra.

Nani berencana, uang santunan yang diterima Zahra akan dipergunakan untuk kepentingan sekolahnya. Seperti, untuk uang bekal dan membeli seragam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement