Senin 15 Jul 2019 19:28 WIB

Santri Nuu Waar Rutin Puasa Senin-Kamis

Puasa sunah ini dijalankan santri Nuu Waar dengan penuh semangat.

Santriwati Pondok Pesantren Nuu Waar saat mengaji dalam rangka kegiatan Khatam AL-Quran 2500 Kali Santri  di  pondok pesantren Nuu Waar, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (13/6).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Santriwati Pondok Pesantren Nuu Waar saat mengaji dalam rangka kegiatan Khatam AL-Quran 2500 Kali Santri di pondok pesantren Nuu Waar, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (13/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap Senin-Kamis santri dan santriwati Pondok Pesantren Al Fatih Kaffah Nusantara (AFKN) menjalani puasa sunnah. Tradisi ini dilaksanakan para santri dengan penuh semangat.

"Mereka berbuka puasa,  makanan sehari-hari, belajar sehari-hari, ditopang dari sedekah para dermawan. Tugas santri hanya satu yakni belajar," ungkap Presiden AFKN, Ustaz Fadlan Garamathan, Senin (15/7).

Baca Juga

Ustaz yang dikenal dengan dakwah sabun ini mengungkap, banyak dermawan yang mengetahui tradisi ini rutin mengirimkan makanan guna menjadi santapan berbuka para santri. Kehadiran para donatur ini menambah semangat para santri untuk selalu bersungguh-sungguh menimba ilmu guna kembali membangun Papua dan Indonesia.

Dikatakan ustaz, sudah ribuan ribu santri lulus dari pesantren ini. Mereka datang dari Papua, Papua Barat, Maluku, Ternate, NRB, NTT dan daerah lainnya. Sebagian dari mereka, dia menjelaskan ada yang menjadi PNS, pegawai BUMN dan perusahaan swasta,  usahawan, pwndakwah , guru dan dosen.

"Karenanya begitu besar pahala mengalir kepada para dermawan, yang membantu mereka. Semoga Allah Swt berikan surga terbaik tanpa hisab kepada para dermawan," kata Ustaz. 

Ustaz menjelaskan, para santri sebelum berbuka berkumpul di lapangan. Mereka dengan semangat menghamparkan alas tikar dan karpet di lapangan tersebut. Mereka bershalawat dan membaca Alquran.

Menjelang berbuka puasa, ratusan santri itu mendengarkan tausyiah. Untuk menguatkan iman, ketaqwaan dan kesalihan.

Azan maghrib pun bergema. Penuntut ilmu, yang didominasi asal Papua dan Papua Barat, itu berdoa. Mereka lalu menyantap makanan dan minuman sesuai adab, yang diajarkan Rasulullah SAW.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement