REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin mengatakan semua anak bangsa, apapun agamanya, sukunya, bahkan pilihan politiknya, itu harus bersatu, rukun, dan saling pengertian satu sama lain.
“Termasuk juga tidak saling menjelekkan, mencemooh, apalagi saling bersengketa,” kata Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Syafruddin saat menggelar rapat harian dan konsolidasi di kantor DMI di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Rabu (10/7).
Dia menegaskan, Islam adalah agama yang rahmatan lil 'alamin. Diciptakan Allah SWT itu untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta. Semua umat Islam agar bersatu jangan saling mencemooh. “Karena ujungnya kita adalah Islam yang rahmatan lil alamin. Ini semua menuju kebaikan, tidak menuju keburukan," katanya.
Syafrudin yang juga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Syafrudin mengajak umat Islam untuk rukun dan membangun soliditas, terutama terhadap sesama umat, demi menjaga keutuhan bangsa Indonesia."Umat Islam ini harus rukun membangun bangsa ini," katanya.
Bangsa Indonesia, kata dia, memiliki potensi besar untuk menjadi negara yang besar. Karena itu, dia mengimbau kepada seluruh anak bangsa, tidak hanya satu kelompok saja, untuk bersama-sama mengelola dan membangun bangsa. "Apapun perbedaanya, apapun sukunya, agamanya, apapun pilihan politiknya sekalipun, tapi bangsa ini harus bersatu," imbuh dia.
Selain itu, dia juga mengatakan, bahwa Indonesia pada 2045 diproyeksikan akan bergabung di antara lima negara terbesar di dunia. Karena itu, dia sekali lagi menegaskan kewajiban seluruh masyarakat, terutama umat Islam, untuk menjaga kerukunan dan bersatu padu membangun bangsa.
Lebih lanjut, dia mengatakan, DMI berencana menggelar seminar bertema Islam rahmatan lil alamin yang akan digelar di Hotel Grand Sahid Jakarta pada 17 Juli 2019, sekitar pukul 09.00 WIB. Seminar tersebut direncanakan akan digelar bersamaan dengan Milad DMI yang ke-46. Seminar tersebut, kata dia, akan dihadiri seluruh perwakilan ormas Islam, termasuk juga tokoh-tokoh keagamaan dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.