Sabtu 06 Jul 2019 04:04 WIB

Kematian yang Dirindukan

Kematian adalah milik Allah dan rahasia Allah.

Orang-orang yang mendirikan shalat termasuk orang yang bertakwa.
Foto: Antara/Rahmad
Orang-orang yang mendirikan shalat termasuk orang yang bertakwa.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Asep Sapaat

Mengakhiri hidup dengan husnul khatimah menjadi dambaan bagi setiap orang. Kematian adalah milik Allah dan rahasia Allah. Esensi kematian, bagaimana kita bisa mati terhormat atau kematian yang dinilai baik di sisi Allah SWT. Kapan dan di mana kita mati, tak terlalu penting. Yang penting, bagaimana kita mati terhormat atau mati yang bernilai baik di sisi Allah, mati syahid. Rasululah SAW bersabda: "Barang siapa yang mengharap atau memohon mati syahid di jalan Allah dengan tulus maka Allah akan menyampaikan-Nya ke derajat para syuhada, sekalipun ia mati di atas tempat tidurnya." (HR Muslim).

Jamilah Sampara, sosok periang dan murah senyum. Pribadinya menawan karena budi pekerti dan kesempurnaan baktinya pada orang tua. Cita-cita hidupnya amat mulia: mencerdaskan anak bangsa di daerah pelosok nusantara. Selepas lulus studi S1, Jamilah Sampara menemukan jalan untuk mewujudkan cita-cita dan perjuangan hidupnya. Allah SWT berikan jalan untuk Jamilah Sampara. Namun, pilihan bagi Jamilah amat berat karena harus hijrah dari tempat kelahirannya, Makassar, dan harus terpisah jauh dari orang-orang yang dicintainya.

Awalnya, orang tua Jamilah berat hati melepas putri kesa yangannya. Namun, niat tulus Jamilah dan kesungguhannya untuk belajar tiada henti menjadi sosok guru sejati meluluhkan hati kedua orang tuanya. Izin dan doa restu orang tua dikan tongi Jamilah. Hal teramat penting yang memuluskan jalan hidupnya melakukan jihad pendidikan: memerangi kebodohan pada diri anak-anak bangsa. Firman Allah SWT: "Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui." (QS at-Taubah: 41). Dengan mengharap ridha Allah SWT dan berbekal restu orang tua, Jamilah berpamitan menuju Bogor untuk menempa diri menjadi pendidik sejati.

Jamilah Sampara menjalani seluruh tahapan proses pem bi naan menjadi guru dengan penuh ketabahan dan kesabaran. Sampai di satu titik, Jamilah ditugaskan mengemban amanah menjadi guru di salah satu sekolah di pelosok Pandeglang. Jamilah Sampara menjalani hari-hari indah menjadi guru di SDN 02 Banyu Asih. Pagi mengajar para siswa. Siang sampai malam, Jamilah berinteraksi dengan masyarakat di sekitar sekolah bersama para pemuda-pemudi di organisasi kepemudaan, bapak-bapak, dan ibu-ibu di forum pengajian. Bahkan, sebulan sekali, Jamilah berbagi ilmu dengan guruguru lintas sekolah dan lintas kecamatan di Kab Pandeglang.

Kegemarannya bersilaturahim membuat Jamilah dapat menebarkan kebaikan pada banyak orang yang ditemuinya. Dari mulai bangun tidur sampai tidur kembali, Jamilah berkutat dengan amalan-amalan kebajikan. Hak Allah dijaga dengan baik. Sebagai seorang hamba, semua amalan ibadah dijalani sepenuh hati. Kewajiban sebagai guru ditunaikan dengan baik. Perannya sebagai guru menyentuh kehidupan para murid, rekan guru-guru sejawat di sekolah, para orang tua murid, dan seluruh masyarakat di sekitar sekolah yang dijumpainya. Masa tugas dan pengabdian Jamilah di SDN 02 Banyu Asih selesai. Momen perpisahan pun di ambang mata.

Allah SWT Mahakuasa dan Maha Berkehendak atas segala sesuatu pada diri setiap hamba-Nya. Saat Jamilah bersilaturahim untuk berpamitan dengan semua warga masyarakat di SDN 02 Banyu Asin, Jamilah Sampara mengembuskan napas terakhirnya. Pada 20 November 2014, Jamilah Sampara kembali ke pangkuan Sang Khalik. Jamilah benar-benar pamit dari dunia yang fana ini. Sontak, untaian doa dan air mata mengalir deras mengiringi kepergian Jamilah. Akhir kisah hidup Jamilah Sampara sungguh sangat indah. Teringat moto perjuangan dari Imam Hasan al-Banna, "Jihad di jalan Allah adalah jalan kami dan mati di jalan Allah adalah cita-cita kami yang tinggi". Atas izin Allah SWT, Allah perkenankan Jamilah Sampara menikmati indahnya lika-liku perjuangan untuk berjihad di dunia pendidikan di akhir usianya. Wallahu a'lam bishawab. n 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement