REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terlahir dari keluarga Katolik Ortodoks, Sariya lahir di lingkungan yang sangat religius. Pemilik nama lengkap Sariya Chervallil ini lahir pada 1979. "Kami adalah Katolik Ortodoks sebelum kami kembali ke Islam," kata Sariya seperti dilansir dari On Islam.
Keluarga Sariya adalah keluarga yang cukup aktif terlibat dalam kegiatan keagamaan dan urusan gereja. Sejumlah anggota keluarga lainnya bahkan ada yang mengabdikan dirinya kepada Tuhan. Sariya sangat bangga mempunyai keluarga yang religius.
Kakek Sariya pernah membangun sebuah gereja di Kerala (asal Sariya), India. Keluarganya juga selalu mengajarkan kepada Sariya untuk menjadi manusia baik. Ibunya sendiri yang selalu mencontohkan untuk menjadi orang yang selalu beriman kepada Tuhan.
Sang ibu bahkan pernah menjadi ikon di kampung halamannya sebagai contoh wanita paling taat di gereja. Sang ibu secara teratur selalu membaca Alkitab. "Dia wanita yang paling taat agamanya," ungkap Sariya.
Sariya menjelaskan, ibunya mempunyai sejumlah pengalaman spiritual selama ini. Pengalaman inilah yang sejujurnya menimbulkan perasaan yang tidak puas akan agamanya. Ibunya berpaling dari Alkitab untuk menemukan jawaban. "Ia berpaling dari sesuatu yang sebelumnya ia anggap suci," jelasnya.
Dalam situasi ini, muncul seorang pengacara bernama Ibrahim Khan. Fase ini membuka babak baru bagi kehidupan keluarganya. Ibrahim bekerja kepada orang tua Sariya sebagai penasihat hukum. Pria ini bekerja hanya sebagai pengacara sementara. Karena, pengacara tetap keluarga Sariya sedang berlibur bersama keluarganya. Saat itu, kedua orang tuanya membutuhkan penasihat hukum untuk beberapa urusan bisnis.