Rabu 03 Jul 2019 04:04 WIB

Panggilan Haji

Musim haji segera tiba.

Haji
Haji

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Imam Nur Suharno

Musim haji segera tiba. Jutaan kaum Muslimin dari seluruh penjuru dunia tengah bersiap untuk memenuhi panggilan haji. Panggilan haji ini telah ditegaskan dalam QS al-Hajj [22] ayat 27. "Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh."

Unta yang kurus menggambarkan jauh dan sukarnya perjalanan yang ditempuh oleh jamaah haji. Namun, karena semangat untuk menyempurnakan rukun Islam yang kelima, juga berat dan sulit perjalanannya, seseorang akan tetap berupaya memenuhi panggilan haji.

Yang menjadikan ringan dan beratnya seseorang memenuhi panggilan haji bukan karena fisiknya yang kuat, hartanya yang melimpah, dan status sosialnya. Banyak orang yang kuat fisik, sehat, kaya harta, dan jabatan tinggi, tidak tertarik memenuhi panggilan haji. Akan tetapi, dengan kekuatan iman dan niat yang akan menghadirkan energi untuk memenuhi panggilan haji, seseorang dimudahkan oleh-Nya untuk berhaji.

 

Dengan iman dan niat, seseorang akan berusaha menjaga kebugaran dan kesehatan fisiknya melalui olahraga secara rutin dan makan makanan yang halal dan bergizi. Kuat fisik dan sehat termasuk istitha'ah dalam haji. Dengan iman dan niat, seseorang akan bekerja keras sehingga mampu menabung untuk ongkos berhaji. Memiliki kecukupan ongkos haji juga termasuk istitha'ah dalam haji.

Dengan kekuatan iman dan niat, seseorang akan berusaha untuk istiqamah dalam menjalankan ibadah secara berkualitas, yang wajib dan sunah. Hal tersebut semakin menguatkan keinginannya untuk memenuhi panggilan haji sehingga ia akan terus berdoa.

Beratnya perjalanan dalam memenuhi panggilan haji akan sebanding dengan balasannya. Selama jamaah haji menjaga keikhlasan dalam berhaji, tidak rafats, tidak fusuq, dan tidak melakukan jidal selama berhaji (QS al-Baqarah [2]: 197).

Balasan haji mabrur, antara lain, balasan surga (HR Bukhari dan Muslim), jamaah yang meninggal dunia di dalam perjalanan haji sama dengan mati syahid (HR Muslim), mendapatkan pahala jihad (HR Bukhari), dan diampuni dosanya sehingga bersih seperti bayi yang baru lahir (HR Bukhari dan Muslim). Hanya dengan keimanan, niat yang tulus, tekad yang kuat, disertai doa dan usaha secara maksimal kemudian bertawakal kepada-Nya yang akan memudahkan seseorang untuk memenuhi panggilan haji, sehingga sempurnalah keislamannya. Buktikan! ¦ 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement