Senin 01 Jul 2019 10:10 WIB

Baznas Mulai Buka Donasi untuk Rumah Sakit Indonesia Hebron

Rumah Sakit Indonesia Hebron melibatkan sejumlah lembaga zakat.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Deputi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Arifin Purwakananta saat memberikan pemaparan pada kegiatan Catatan Akhir Tahun Baznas 2017 di Kantor Baznas, Sudirman, Jakarta, Rabu (27/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Deputi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Arifin Purwakananta saat memberikan pemaparan pada kegiatan Catatan Akhir Tahun Baznas 2017 di Kantor Baznas, Sudirman, Jakarta, Rabu (27/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mulai membuka penggalangan dana untuk pembangunan Rumah Sakit Indonesian-Hebron di Yerusalem, Palestina. 

Direktur Utama Baznas, M Arifin Purwakananta, mengatakan setelah menggelar pertemuan dengan Majelis Ulama Indoensia (MUI) disepakati penggalangan dana untuk pembangunan RS Indoensia-Hebron akan berlangsung selama dua tahun.   

Baca Juga

“Mulai satu Juli ini masyarakat dapat menyerahkan (donasi) ke BAZNAS dan dananya akan diserahkan selama ke MUI selama tiga bulan,” kata Arifin kepada Republika,co.id pada Senin (1/7). 

Penggalangan dana pembangunan RS Indonesia-Hebron itu pun tak hanya dilakukan Baznas pusat. Melainkan juga Baznas provinsi dan kabupaten kota, sejumlah lembaga amil zakat nasional, lembaga kemanusiaan serta dunia usaha.  

Dia mengatakan, dana yang terkumpul nantinya akan diserahkan langsung ke MUI yang menakhodai program pembangunan RS Indonesia-Hebron di Yerusalem, Palestina. 

Arifin mengatakan, penggalangan dana untuk pembangunan RS Indonesia-Hebron ditargetkan mencapai lebih dari Rp 80 miliar dalam dua tahun. 

Pihaknya, kata dia, akan mengevaluasi program penggalangan dana untuk pembangunan RS Indonesia-Hebron dalam tiga bulan sekali. “Dananya akan diserahkan langsung ke MUI untuk dikelola dan dikirim langsung ke Palestina,” katanya.  

Sementara itu peletakkan batu pertama pembangunan RS Indonesia-Hebron mundur dari rencana sebelumnya yakni pada Juli ini. Peletakkan batu pertama akan ditargetkan tiga bulan lagi atau pada September. Hal itu berdasarkan usulan agar peletakan batu pertama sekaligus berlanjut dengan pembangunan fisik rumah sakit.  

Sementara itu Arifin tak bisa memastikan program pembangunan RS Indonesia-Hebron akan memperoleh bantuan langsung dari Pemerintah. Menurutnya hal tersebut merupakan peran MUI. 

“Kami mengajak masyarakat,mengoptimalkan dukungan piblik, mungkin peran MUI mendorong yang lainnya,” katanya.

Untuk mendorong agar masyarakat tertarik berdonasi untuk pembangunan RS Indonesia-Hebron, rencananya Baznas akan gencar mensosialisasikan program tersebut melalui berbagai platform media sosial. Selain itu, Arifin mengatakan pihaknya juga akan menggelar sejumlah event dan penjualan merchandise untuk penggalangan dana pembangunan RS Indonesia Hebron. Andrian Saputra

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement