REPUBLIKA.CO.ID, PRETORIA -- Badan Kerjasama dan Koordinasi Turki (TIKA) telah merampungkan renovasi sebuah masjid bersejarah di kota Soweto, Johannesburg, Afrika Selatan. Koordinator TIKA di Afrika Selatan, Mehmet Akif Sekerci, mengatakan awalnya mereka didekati oleh para pemimpin Masjid Soweto untuk membantu memperbaiki atapnya. Namun, pihaknya memutuskan untuk merenovasi keseluruhan masjid.
Melalui langkah renovasi oleh Turki, masjid ini dihiasi dengan kaligrafi negara itu. Namun, tetap tidak menghilangkan seni Afrika Selatan yang unik yang dilukis di bagian luar masjid.
TIKA mengatakan, seni Afrika Selatan di dinding masjid di pintu gerbang dimaksudkan untuk memasyarakatkan masjid sebagai bagian alami dari lanskap Soweto. Menurutnya, bahan yang digunakan untuk merenovasi masjid dibeli secara lokal. Namun, ada beberapa barang yang didatangkan dari Turki.
Sebelumnya pada 2002, masjid yang terletak di area Dlamini ini rusak parah saat para ekstrimis sayap kanan mengebom daerah yang dekat dengan masjid Soweto. Langkah bantuan dari Turki ini begitu diapresiasi oleh pihak masjid dan warga setempat.
"Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah Turki, yang telah memperbaiki masjid kami, dan orang-orang Soweto sangat menghargai ini," kata Kepala Komunikasi di Masjid Soweto, Luqmaan Mogapi, dilansir di Anadolu Agency, Jumat (28/6).
Mogapi mengatakan, masjid yang dibangun pada 1984 itu adalah masjid yang pertama di kota Soweto. Masjid ini telah menjadi rumah bagi banyak aktivis anti-apartheid, termasuk Presiden Nelson Mandela.
"Almarhum Winnie Mandela adalah tamu kehormatan kami pada pembukaan masjid ini pada Agustus 1986," ujarnya.
Mogapi melanjutkan, banyak Muslim terkenal yang telah mengunjungi Masjid Soweto. Salah satunya, juara tinju legendaris Muhammad Ali.
Asisten administrasi di kantor Pretoria TIKA, Lebohang Matsoso, mengatakan dari interaksinya dengan sejumlah warga, mereka sangat senang dan menghargai bantuan dari Turki ini. Asisten koordinator proyek TIKA untuk Afrika Selatan, Egemen Sener, mengatakan mereka tengah menunggu delegasi dari Turki yang akan datang dan secara resmi membuka masjid tersebut.
Meskipun beroperasi di Afrika Selatan selama lebih dari setahun, TIKA telah melakukan beberapa proyek pembangunan di negara tersebut dan wilayah Afrika Selatan secara luas.
Tahun lalu, badan bantuan ini bermitra dengan otoritas Afrika Selatan untuk membantu memperbarui panti asuhan, terutama bagi anak-anak yang lahir dengan HIV/AIDS. Mereka juga secara teratur membagikan bantuan makanan selama bulan suci Ramadhan.