Jumat 28 Jun 2019 15:15 WIB

Kisah Umar RA dan Selamatnya Peninggalan Nabi Sulaiman

Nabi Sulaiman pernah mendirikan fondasi Masjid al-Aqsha.

Yerusalem
Yerusalem

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Khalifah Umar bin Khattab dan Patriarch Sophronious bertemu di Gereja Qiyâmah. Di sinilah perjanjian al-'Uhda al-'Umariyyah disepakati.Kemudian, Patriarch menemani Khalifah Umar menyambangi tempat Nabi Sulaiman pernah mendirikan fondasi Masjid al-Aqsha.

Ternyata, kekaisaran Romawi Timur telah mengubah lokasi tersebut menjadi tempat pembuangan sampah. Hal ini demi menghina bangsa Yahudi, yang menjadikan titik Masjid al-Aqsha sebagai kiblat ibadah, bukan Konstantinopel (kini Istanbul).

Baca Juga

Umar marah. Ia meminta Patriarch mengimbau umatnya agar membersihkan tumpukan sampah. Bahkan, Khalifah Umar ikut dengan tangannya sendiri memungut sampah. Demikian pula dengan sejumlah pasukan Muslim. Setelah cukup bersih, lokasi tersebut menjadi lebih tampak nilai historisnya.

Umar melihat ada di sana batu suci yang pernah diceritakan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai tempatnya menjejakkan kaki ketika Mi'raj ke langit. Demikianlah sekelumit kisah Umar yang penuh bersikap toleran kala membebaskan Tanah Suci al-Quds dari jajahan Romawi Timur, sebagaimana disarikan dari buku Menyusuri Jejak Manusia Pilihan, Umar bin Khattab karya Abbas Mahmud Aqqad.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement