Selasa 25 Jun 2019 07:03 WIB

Global Wakaf Bantu Hadirkan Air Bersih di Kawasan Pesisir

Global Wakaf membantu masyarakat yang kekurangan air bersih

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Hasanul Rizqa
Pembangunan sumur wakaf oleh Global Wakaf ACT.
Foto: ACT
Pembangunan sumur wakaf oleh Global Wakaf ACT.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedalaman sumur wakaf yang telah mencapai 72 meter akhirnya mengucurkan air di dusun Batang Pedada, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Oleh Karena letak dusun di daerah pesisir, tim dari Global Wakaf mesti bekerja ekstra untuk mendapatkan air yang benar-benar bersih.

“Air bersihnya sudah keluar semenjak kemarin, tapi karena lokasinya yang berada di pesisir, membuat air mesti dikuras dulu selama satu minggu ke depan karena rasa air yang agak payau. Proses pengurasan ini sudah kita mulai semenjak seminggu lalu,” ujar tim Global Wakaf Riau, Hibban, dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Senin (24/6).

Baca Juga

Menurut Hibban, air bersih di daerah tersebut memang sangat sulit, bahkan air untuk konsumsi. Maka air dari Sumur Wakaf di dusun yang terletak di tengah perkebunan kelapa ini mesti sangat diperhatikan kebersihannya.

Sumur Wakaf ini akan menjadi salah satu sumur yang bisa memenuhi kebutuhan minum serta memasak masyarakat sekitar.

 

“Karena di pesisir, mereka mengandalkan air hujan untuk aktivitas sehari-hari. Maka kalau kemarau, sumber air bersih tidak ada. Masyarakat umumnya membikin bak penampung air hujan di rumahnya sehingga air dari penampungan tersebut dapat digunakan sebagai stok air minum,” lanjutnya.

Sementara untuk mandi, masyarakat terbiasa mengandalkan sumur galian. Masalahnya sumur galian di daerah tersebut keruh dan berwarna kecokelatan serta rasanya asin.

Masyarakat tidak punya banyak pilihan selain menerima keadaan tersebut. Pasalnya kata Hibban, membeli air pun hampir tidak mungkin di daerah ini.

“Tidak memungkinkan untuk mereka beli air. Karena jarak dusun ini ke pasar sangat jauh. Berjalan kaki saja bisa makan waktu sekitar 2 jam 30 menit. Kalau pakai perahu mesin sekitar 40 menit. Jadi harga air galon bakal mahal karena akses. Buktinya tidak ada yang jual juga di sini,” ujar Hibban.

Setelah proses pengerjaan semenjak 8 Juni lalu dan telah menghasilkan air bersih pada Kamis (20/6), kini tim juga sedang membangun sebuah MCK untuk masyarakat. Ini agar akses mendapatkan air bersih juga bisa lebih mudah. Pembangunan  MCK telah dimulai sekitar seminggu yang lalu.

“Mulai pengerjaan tapak pondasi ini sejak tanggal 16 Juni 2019 kemarin. Target kami semuanya  akan selesai dalam jangka waktu dua minggu lagi. Mudah-mudahan dapat selesai secepat itu, karena kebutuhan air bersih di dusun ini sangat mendesak sekali,” ujar Hibban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement