REPUBLIKA.CO.ID, SOLOK -- Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno secara resmi menutup acara Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke XXXVIII Tingkat Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) hari ini, Jumat (20/6) di lapangan Merdeka Kota Solok. Irwan menyebut tujuan utama pelaksanaan MTQ tingkat Sumbar dua tahun sekali adalah untuk melestarikan dan membumikan kitab suci Alquran.
Membumikan Alquran bertujuan agar lebih mudah dipahami umat Islam dan masyarakat secara umum. "Tujuan paling utama dalam pelaksanaan MTQ adalah membumikan Alquran sehingga lebih mudah dipahami dan dilaksanakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, yang sesuai dengan filosofi Minangkabau yaitu Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah,” kata Irwan.
Daerah yang berhasil menjadi juara umum pada MTQ Nasional tingkat Sumbar edisi 38 ini adalah Kabupaten Tanah Datar. Kemudian disusul oleh Kota Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Solok, Agam, Bukittinggi, Payakumbuh, Pasaman, Sijunjung, Padang Panjang, Pesisir Selatan, Limapuluh Kota, Solok Selatan, Dharmasraya, Sawahlunto, Kabupaten Solok, Pasaman Barat, dan Kepulauan Mentawai.
"Selamat kepada kafilah Tanah Datar. Saya berharap tidak larut dalam kegembiraan yang berlebihan karena kita harus segera mempersiapkan diri untuk menghadapi MTQ tingkat nasional tahun 2020," ucap Irwan.
Pemprov Sumbar memang menjadikan MTQ tingkat provinsi ini sebagai ajang seleksi untuk peserta yang akan menjadi kafilah Sumbar di MTQ tingkat nasional. Pada MTQ Nasional 2020 nanti Sumbar akan bertindak sebagai tuan rumah.
Gubernur juga mengingatkan kepada seluruh peserta MTQ agar terus melestarikan bacaan Alquran. Karena dengan membaca Alquran sama dengan mensyiarkan Alquran dalam kehidupan umat Islam di Sumbar.
Al-Quran, kata Irwan, bukan hanya sebuah kitab suci tetapi juga petunjuk hidup manusia dalam kehidupan ini. Di dalamnya terdapat hikmah-hikmah yang sangat luar biasa untuk solusi permasalahan kita.