Selasa 18 Jun 2019 13:07 WIB

Muslim Sejati dan Sikapnya terhadap Dunia

Seorang Muslim sejati hendaknya tidak terlampau mencintai dunia

Seorang umat Muslim membaca Alquran usai melaksanakan shalat dhuha (ilustrasi).
Foto: Antara/Reza Fitriyanto
Seorang umat Muslim membaca Alquran usai melaksanakan shalat dhuha (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: KH Ahmad Dimyathi Badruzzaman     

Salah satu sifat yang harus dimiliki seorang Muslim yang sejati adalah mempunyai kepribadian yang baik, berani karena benar, dan takut karena salah. Sesuatu yang jelas salah tidak boleh dibenar-benarkan dan sesuatu yang benar harus ditegakkan dan diperjuangkan. Tak mundur setapak pun dalam menegakkan kalimatullah.

Baca Juga

Imannya harus tidak munafik. Ia mempunyai keberanian yang luar biasa dalam membela kebenaran, tidak mengharap pujian, tidak takut terhadap celaan, dan tidak pengecut.

Ia tabah menghadapi kesulitan-kesulitan hidup, tidak pernah mengeluh, bersyukur kepada Allah bila mendapat kenikmatan. Hatinya suci bersih dari segala dosa dan noda. Hidupnya semata-mata untuk Allah dan untuk mencari keridaan-Nya. Dia melaksanakan dengan sepenuh hati dan perintah Allah SWT.

Dalam firman-Nya, ''Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaah Rabbil 'aalamiin'' (Katakanlah: sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (QS Al-An'am: 162).

Hidup seorang Muslim sejati tidak diperbudak oleh kenikmatan duniawi dan tidak takut mati dalam membela kebenaran yang hakiki sebab ia yakin bahwa banyaknya orang-orang di luar Islam yang berani merampas dan menindas hak-hak umat Islam, antara lain karena banyak umat Islam yang hubbud dun-ya 'terlalu mencintai dunia' dan karahatul maut 'takut mati dalam membela kebenaran'.

Tersebut dalam sebuah hadis, ''Hampirlah tiba saatnya bahwa kamu akan diperebutkan oleh golongan-golongan lain sebagaimana kenduri berebutan mengepung pinggan kendurinya. Ditanyakan oleh salah seorang sahabatnya, 'apakah hal yang demikian itu disebabkan oleh sedikitnya golongan kita, ya Rasulullah?'

Beliau menjawab: bukan, bahkan kamu pada hari itu banyak, akan tetapi kamu seperti buih, ibarat buihnya banjir terhempas ke sana ke mari oleh arusnya banjir itu. Dan Allah akan mencabut dari dada-dada musuhmu rasa takut kepada kamu. Dan Dia akan menanamkan di dalam hati kamu al-wahn.

Lalu ada seorang sahabat beliau yang bertanya, 'ya Rasulullah, apakah wahn itu?' Beliau bersabda, terlalu cinta kepada materi duniawi dan takut terhadap mati.'' (HR Abu Dawud dan Al-Baihaqi dari Tsauban).

Dua sifat tercela tersebut hendaknya dibuang jauh-jauh setiap orang. Apalagi bila Anda mengaku diri sebagai Muslim sejati.

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement