REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Kerajaan Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik, mengungkap perbedaan puasa Ramadhan dan perayaan Hari Raya Idul Fitri di negaranya dengan di Indonesia. Salah satunya yakni keberadaan menu penganan kolak pisang. "Menu favorit saya pasti kolak pisang," kata dia, ditemui usai mengikuti Shalat Idul Fitri 1440 H/2019 Masehi, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (5/6) tentang menu favoritnya saat Ramadhan di Indonesia.
Selain itu, Malik menjelaskan, untuk menu hari lebaran, dia juga gemar menyantap penganan yang mengandung santan kelapa, di antaranya opor ayam lengkap dengan ketupat.
Ia menjelaskan perbedaan lain, yakni suasana perayaan Idul Fitri di Indonesia lebih meriah dibanding Inggris. Karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam.
Kendati demikian, tidak ada hambatan bagi umat Islam berpuasa di Inggris maupun yang hendak merayakan Idul Fitri. "Jadi kalau mau berpuasa atau ambil cuti untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri tidak ada masalah, dan sekarang sudah banyak umat Muslim tinggal di Inggris. Kira-kira lima persen warga Inggris beragama Islam, sementara di kota besar, misalnya di ibu kota, hampir 10 persen," ujar Malik.
Ia mengungkap, jumlah masjid di negara di benua Eropa itu juga banyak. "Ada banyak kesempatan untuk merayakan bersama dengan masyarakat yang beragama Islam," kata dia.
Sementara itu terkait isi khotbah Shalat Idul Fitri 1440 H di Masjid Istiqlal, Moazzam menyatakan maknanya adalah persahabatan dan umat yang kembali fitri. Persahabatan itu patut dirajut baik antarsesama Muslim maupun dan umat beragama lain.
"Itu saya kira cara untuk memajukan bangsa yang berhasil. Tidak hanya di Indonesia tapi juga ini pesan untuk negara-negara lain termasuk negara saya Inggris," kata dia.
Muazzam telah bertugas selama lima tahun di Indonesia, dan akan mengakhiri masa dinasnya sebagai duta besar. Pada akhir Juni 2019, dia akan kembali ke Inggris.
Muazzam turut dalam Shalat Idul Fitri 1440 H tingkat kenegaraan, di Masjid Istiqlal, Jakarta yang dihadiri Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara, Iriana Jokowi. Dalam rangkaian ibadah itu, tokoh yang menjadi imam shalat sekaligus khatib, yakni KH Said Agil Husin Al Munawar, dengan tema khotbah "Menebar Maaf Membangun Kebersamaan".