Rabu 29 May 2019 18:18 WIB

ACT Sumbar Kirim 600 Paket Pangan ke Pulau Siberut

ACT berangkat dari Pelabuhan Bungus Kota Padang sejak Jumat (24/5) malam WIB

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agung Sasongko
Kapal Ramadhan Aksi Cepat Tanggap (ACT) mulai berlayar  membawa 18 ton paket pangan ke Kepulauan Mentawai, Jumat (24/5). Ribuan  paket itu akan menyapa warga di Kepulauan Mentawai, yakni Pulau Siberut,  Pulau Sikakap, dan Pulau Tuapejat.
Foto: Dok ACT
Kapal Ramadhan Aksi Cepat Tanggap (ACT) mulai berlayar membawa 18 ton paket pangan ke Kepulauan Mentawai, Jumat (24/5). Ribuan paket itu akan menyapa warga di Kepulauan Mentawai, yakni Pulau Siberut, Pulau Sikakap, dan Pulau Tuapejat.

REPUBLIKA.CO.ID,  SIBERUT -- Kapal Ramadhan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumbar akhir pekan kemarin menyerahkan bantuan berupa 600 paket pangan kepada masyarakat di Pulau Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kapal Ramadhan ACT merapat di dermaga Muara Siberut di Kecamatan Siberut Selatan pada Sabtu (25/5) kemarin. Setelah itu, truk-truk yang mengangkut bantuan mulai mendistribusikan paket pangan kepada masyarakat. 

Koordinator Program Aksi Cepat Tanggap Sumatera Barat (ACT Sumbar) Aan Saputra mengatakan perjuangan tim yang membawa bantuan ke Siberut cukup berat. Mereka menempuh perjalanan dengan speed boat untuk masuk ke Siberut Tengah. Sebelumnya 

Kapal Ramadhan ACT berangkat dari Pelabuhan Bungus Kota Padang sejak Jumat (24/5) malam WIB. Butuh waktu semalaman bagi kapal Ramadhan ini untuk sampai ke Kepulauan Mentawai. 

"Kita harus menempuh kurang lebih 2 jam perjalanan lagi dengan speed boatmenuju sejumlah desa di Siberut Tengah yang menjadi wilayah terjauh yang didata ACT Sumbar dalam program Kapal Ramadhan Kepulauan Mentawai kali ini," kata Aan melalui keterangan tertulis yang diterima Republika, Rabu (29/5).

Pemuka agama di Desa Saibi Samukop, Siberut Tengah Ustaz Bilal (26 tahun) mengatakan bantuan pangan yang disalurkan ACT sangat berarti bagi ibadah Ramadhan umat Islam desanya. Selama ini kata Bilal warga di Siberut Tengah sahur dengan memakan sagu seadanya. Untuk berbuka mereka selalu ke masjid terdekat dengan mengonsumsi air putih saja. 

Dengan bantuan makanan dari ACT ini kata Bilal menjadi sebuah berkah bagi umat Islam di Siberut Tengah yang menjalankan ibadah puasa. 

“Selama Ramadan kami sahur seadanya, makan sagu di sini. Bila berbuka, keinginan berbuka bersama di masjid ada, namun untuk konsumsi buka bersama jemaah di masjid tidak ada. Kalau iftar, kita buka dengan air putih saja," ucap Ustaz Bilal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement