REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggelar seminar dan dialog bersama saudagar muda beasiswa cendekia Baznas. Seminar Kewirausahaan dan Dialog Saudagar Muda Beasiswa Cendekia Baznas, merupakan salah satu rangkaian aktivitas di bulan Pendidikan.
Acara ini berbarengan dengan acara peluncuran board game ‘SIAGA’ Siap Tanggap Bencana, buku Lombok Bangkit, dan ‘Nemaeka’ yang merupakan praktik pembelajaran terbaik dari program Pendampingan sekolah darurat di Lombok dan Pasigala (Palu Sigi Donggala).Di bulan pendidikan ini, Baznas juga menggelar Workshop Pendidikan Adab bagi 20 sekolah di kawasan Jabodetabek yang difasilitasi para alumni Kaderisasi Seribu Ulama.
Seminar dan dialog ini bersinergi bersama Bukalapak. Dengan pengalamannya, Bukalapak berbagi inspirasi dan strategi pengembangan ekonomi mustahik agar menjadi masyarakat yang mandiri ekonomi.
Acara yang dilaksanakan pada hari ini, Kamis (16/5) di Aula Kemristekdikti, dihadiri oleh Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti Ali Gufron Mukti, Presiden sekaligus Co-Founder Bukalapak, Fajrin Rasyid, Direktur Pusat Kajian Strategis Baznas, Hasbi Zaenal, serta mahasiswa penerima Beasiswa Baznas yang saat ini sudah mulai merintis usaha dengan cerita inspiratifnya masing-masing. Acara ini diikuti para mahasiswa di kawasan Jabodetabek.
Beasiswa Cendekia Baznas (BCB) merupakan salah satu program Baznas di bidang pendidikan. BCB merupakan beasiswa yang diberikan kepada 750 mahasiswa di 89 kampus di Indonesia. Tiga komponen beasiswa adalah uang saku, uang kuliah, dan pembinaan.
Dalam pembinaan, Baznas mengajak komponen pengelola beasiswa, yakni pihak kemahasiswaan kampus untuk turut serta langsung dalam kegiatan membina penerima beasiswa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
