Kamis 16 May 2019 20:06 WIB

Mengakhirkan Sahur, Meraih Keberkahan

Rasulullah SAW memberi contoh mengakhirkan sahur dan mengimbau umat untuk makan sahur

Sehat dari Sahur
Foto: Republika
Sehat dari Sahur

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Damanhuri Zuhri

Kalau untuk berbuka Nabi Muhammad menyerukan agar disegerakan, sebaliknya, untuk sahur beliau mengimbau agar diakhirkan. Tujuannya untuk dapat menguatkan seorang Muslim dalam melaksanakan ibadah puasa.

Baca Juga

Makna yang terpenting dari mengakhirkan makan sahur ialah mempersingkat saat lapar dan haus.

Bukankah Islam merupakan agama yang memberi kemudahan bagi manusia dalam beribadah? Diriwayatkan dari Qatadah dari Anas bin Malik bahwa Nabi Muhammad SAW dan Zaid bin Tsabit RA pernah makan sahur. Selesai makan sahur, Rasulullah SAW mempersiapkan diri untuk shalat subuh.

Kepada Anas, orang-orang menanyakan, "Berapa lamakah rentang waktu antara usainya mereka (Nabi SAW dan Zaid) makan sahur dan masuknya waktu shalat?"

Anas menjawab, "Sekitar orang membaca sebanyak lima puluh ayat."

Untuk makan sahur ini, Rasulullah SAW memang sangat menganjurkannya. Dari Amr bin Ash ra, Nabi SAW bersabda, "Beda antara puasa kami (umat Islam) dan puasa Ahli Kitab ialah makan sahur" (Hadis riwayat Muslim, Abu Daud dan lain-lain).

Bahkan dalam hadis lainnya, Rasulullah SAW secara tegas memerintahkan umat Islam yang ingin berpuasa untuk makan sahur. "Siapa yang ingin berpuasa hendaklah bersahur meskipun hanya sedikit." Nabi SAW juga bersabda, "Bersahurlah karena dalam sahur itu terdapat berkah" (Hadis riwayat muttafaqun alaihi dari Anas).

Rasulullah SAW juga menamakan makan sahur sebagai Al-Ghidza al-Mubarak (makanan yang penuh keberkahan). Hal ini disebutkan dalam sebuah hadis yang dinukilkan dari Al-Irbadh bin Syariyah Abu Darda RA, "Mari makan al-ghidza al-mubarak, yakni makan sahur."

Pentingnya makan sahur ini, juga bisa dilihat dari sabda Rasulullah SAW berikut.

"Makan sahur seluruhnya berkat. Janganlah kalian meninggalkannya meskipun hanya minum seteguk air, karena Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang bersahur" (Hadis riwayat Ahmad).

Bahkan Rasulullah SAW pun memuji seseorang yang sahur hanya dengan sebiji kurma. Dalam hadisnya beliau menyatakan, "Alangkah baiknya sahur seorang muslim dengan kurma" (Hadis riwayat Abu Daud).

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement