REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Syahruddin El-Fikri
Ramadhan merupakan bulan yang istimewa. Inilah salah satu bulan yang disebutkan dalam Alquran (QS al-Baqarah [2]: 185). Karena istimewa, banyak keutamaan dan kemuliaan yang terdapat pada bulan Ramadhan.
Rasul SAW bersabda, "Wahai manusia, sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan ampunan Allah. Bulan yang mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama.
Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Waktu demi waktunya adalah waktu-waktu yang paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Di bulan ini, napas-napasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doa dikabulkan. (HR Ibnu Khuzaimah).
Karena keutamaan itu, sungguh sayang bagi kita umat Islam bila tidak memanfaatkan momentum Ramadhan untuk memperbanyak amal ibadah kepada Allah. Dari kesempatan beribadah itu, salah satu malam yang paling ditunggu umat Islam selama bulan Ramadhan adalah Lailatul Qadar. Malam kemuliaan yang lebih baik dari pada seribu bulan. (QS al-Qadar [97]: 3).
Menurut pendapat paling kuat, malam kemuliaan itu terjadi pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, terlebih lagi pada malam-malam ganjil, yaitu malam 21, 23, 25, 27, dan 29. Malam itu adalah pelebur dosa-dosa di masa lalu. Rasulullah SAW bersabda: Dan barang siapa yang beribadah pada malam Lailatul Qadar semata-mata karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT, niscaya diampuni dosa-dosanya yang terdahulu. (HR Bukhari).
Rasul SAW memerintahkan umat Islam untuk memburu dan mencari Lailatul Qadar itu dengan menghidupkan malam-malamnya. Caranya adalah dengan memperbanyak shalat malam, membaca Alquran, zikir, berdoa, mem baca shalawat, tasbih, istighfar, iktikaf, dan lainnya. Imam at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan yang lainnya telah meriwayatkan dari Ummul Mukminin, Aisyah RA, ia berkata: 'Aku bertanya: 'Wahai Rasulullah, jika aku telah mengetahui kapan malam Lailatul Qadar itu, maka apa yang aku katakan pada malam tersebut?' Beliau menjawab: 'Katakanlah; Allahumma innaka afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anni. Wallahu a'lam.