REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- IMSA (Indonesia Muslim Society in America) bekerja sama dengan PKPU Human Initiative meresmikan sekolah dan masjid di lokasi bekas gempa Palu. Keduanya menggulirkan program 'IMSACARE for Palu dan Donggala'.
Program ini menggalang dan menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Kota Palu. Seluruh penggalangan dana bantuan dikumpulkan dari komunitas muslim Indonesia yang bermukim di Amerika Serikat dan Kanada.
Bentuk penyaluran dana tersebut adalah berupa pembangunan masjid dan sekolah dasar yang berlokasi di Desa Nunu, Kecamatan Tatangga, Kota Palu. Antusias masyarakat sangat terlihat dalam peresmian fasilitas publik itu pada Ahad (12/5) lalu.
Bangunan masjid yang diberi nama Masjid As-Syifa dan sekolah dasar berkonsep Islam terpadu (SDIT) bernama SDIT Bina Insan tersebut berlokasi dalam satu areal lahan. Tujuan pendirian SDIT tersebut adalah salah satunya untuk melahirkan para penghafal Alquran.
Tamu yang hadir dalam acara peresmian tersebut berasal dari seluruh komponen masyarakat sekitar. Sementara dari pihak pemerintah dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Palu, UPDT Palu Selatan.
Dalam sambutannya, Aslan, yang mewakili IMSA menyatakan kedepannya akan dijajaki agar sekolah ini dibuat program School Garden. Program ini menggabungkan farming di sekitar sekolah dengan melibatkan masyarakat sekitar.
"Dampak dari keberadaan School Garden akan sangat baik. Organik food/sayur/buah dihasilkan dari konvensional pertanian dengan metode hidroponik ataupun aquaponic. Jika berjalan, maka sekolah ini akan menjadi role model bagi sekolah lain disekitar Palu dan Sulawesi Tengah secara umum," kata dia.