REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, "Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum Sungai Eufrat menyingkap gunung emas sehingga manusia saling membunuh (berperang) untuk mendapatkannya. Lalu, terbunuhlah dari setiap 100 orang sebanyak 99 dan setiap orang dari mereka berkata, 'Semoga akulah orang yang selamat.'" (HR Muslim).
Pertempuran paling besar akan berkecamuk di Suriah, dekat Kota Damaskus, yakni di suatu tempat yang bernama A'maq dan Dabiq. "Kiamat tak akan terjadi sehingga bangsa Romawi singgah di al-A'maq atau Dabiq. Lalu, mereka diserbu oleh bala tentara dari Madinah, yang merupakan penduduk dunia yang terbaik waktu itu." (Muslim bin Hajjaj dari Abu Hurairah ra).
Dalam hadis yang menerangkan tanda-tanda akhir zaman di atas disebut kata dabiq. Menurut Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas al-Hadith al-Nabawi, Dabiq adalah padang rumput dekat Kota Aleppo, Suriah. "Dulu, (Dabiq) dihuni bani Marwan bin al-Hakim setelah memerangi kaum ash-Sha'ifah sampai teluk al-Mushaisah," ujar Dr Syauqi.
Di Dabiq, menurut Dr Syauqi, terdapat makam Sulaiman bin Abdul Malik bin Marwan, khalifah Dinasti Umayyah yang berkuasa pada 715 M hingga 717 M. Selain dikaitkan dengan peristiwa yang akan menjadi tanda-tanda akhir zaman, Dabiq juga merupakan tempat bersejarah.