REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: HM Azhari Hatim
Salah satu arti Ramadhan secara bahasa adalah yang panas dan membakar. Dinamakan demikian karena pada bulan ini dosa-dosa hangus terbakar oleh amal-amal saleh.
Berbahagialah kita yang berkesempatan mendapatkan bulan nan penuh berkah ini. Rasulullah SAW jika telah tiba bulan Rajab, kian menggiatkan berdoa, memohon agar Allah memberkahi kehidupannya di bulan Rajab dan Sya'ban serta berkenan memanjangkan umurnya hingga mendapatkan Ramadhan.
Bulan Ramadhan memang sangat diistimewakan oleh Allah dengan diturunkan Kitab-Nya yang termulia, Alquran, kepada penghulu para nabi-Nya, Muhammad SAW.
Alquran diturunkan pada salah satu malam di bulan mulia ini, yaitu Lailatul Qadr, yang keutamaannya melebihi seribu bulan. Pantaslah jika pada bulan mulia ini Allah mewajibkan ibadah tahunan berupa puasa sebulan penuh.
Allah berfirman, "Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Alquran sebagai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan batil. Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa." (Al Baqarah: 185).
Keistimewaan lain bulan Ramadhan adalah Allah menghiasi surga setiap hari dan membuka semua pintunya lalu Dia berkata, "Tidak lama lagi hamba-hamba-Ku yang saleh akan melepaskan segala kepenatan dan kesulitannya di dunia, lalu mereka tinggal di dalammu selamanya."
Sebaliknya, Allah mengunci rapat-rapat pintu-pintu neraka, dan setiap malam membebaskan orang-orang yang dikehendaki-Nya dari neraka. Dia pun membelenggu setan-setan, musuh dedengkot manusia, sehingga manusia dengan mudah melakukan kebaikan.
Allah melipatgandakan pahala kebajikan di bulan Ramadhan, amal sunah sama pahalanya dengan amal wajib di bulan lain dan amal yang wajib pahalanya berlipat menjadi tujuh puluh kali.
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat baik untuk berdoa, karena Allah akan mendengar setiap permohonan kita. Nabi bersabda, "Setiap Muslim doanya dikabulkan di bulan Ramadhan," (HR Ahmad).
Terlebih jika doa itu dilakukan pada saat-saat menjelang dan sesudah berbuka puasa, karena para malaikat ikut mendoakan orang-orang yang berpuasa hingga saat berbuka.
Permulaan bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya berisi maghfirah (ampunan), dan penutupnya berupa pembebasan dari api neraka.
Untuk meraih keutamaan bulan yang begitu agung dan mulia ini, perintah puasa di bulan Ramadhan hendaklah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, dan memperbanyak berinteraksi dengan Alquran. Puasa dan Alquran itu akan memberi syafaat dan pembelaan bagi kita kelak di hari kiamat, di samping keduanya dapat menyucikan jiwa dari sifat-sifat tercela sehingga tercapailah tujuan puasa untuk menjadi insan yang bertakwa.
Perbanyaklah berzikir, berdoa, dan beristigfar, dan tinggalkan ucapan maupun perbuatan sia-sia, apalagi yang mengandung dosa. Perilaku yang sia-sia dan dosa itu akan mengurangi nilai pahala Ramadhan, kalau tidak memberangusnya.
Tingkatkan jiwa sosial kepada sesama, karena Rasulullah saw, pada bulan Ramadhan, lebih dermawan daripada sepoi angin yang bertiup. Kata beliau, "Barangsiapa yang memberi makan berbuka bagi yang berpuasa, maka pahalanya serupa dengan pahala yang berpuasa, tanpa mengurangi sedikit pun pahala yang berpuasa itu," (HR Ahmad dan Nasai).
Penciptaan situasi yang kondusif dari semua pihak untuk menyambut bulan suci Ramadhan serta persiapan yang baik secara jasmani maupun rohani, diharapkan akan membantu kaum Muslim untuk meraih berbagai keutamaan yang terkandung di dalamnya. Semoga!