REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Pakar tafsir Alquran yang juga pendiri Pusat Studi Alquran (PSQ), Prof M Quraish Shihab memaparkan syarat-syarat yang harus dimiliki oleh seorang ustaz. Menurutnya seseorang yang dinamai ustaz selain memiliki keilmuan agama juga harus punya sikap toleran.
Seorang ustaz menurut Quraish Shihab harus bisa toleran terhadap perbedaan pandangan. Selain itu juga mampu mengemukakan pandangan dan pendapatnya dengan cara yang bijak.
Seorang ustaz juga harus mengawali dengan amal sebelum menyampaikan kepada jamaahnya. Sebelum menyampaikan materi dakwahnya kepada jamaah, ustaz harus terlebih dahulu bertekad untuk mengamalkan.
Quraish Shihab juga menekankan suksesnya materi dakwah yang disampaikan ustaz manakala bisa memiliki dampak yakni pada bertambahnya ilmu jamaah dan menyadarkan.
“Paling tidak menambah kesadaran, jadi bukan ustaz menurut kami yang pandai menjadikan orang tertawa, bukan juga yang pandai menjadikan orang menangis. Suksesnya yaitu bertambah tidaknya pengetahuan,” kata Quraish Shihab sebelum memulai talkshow Shihab and Shihab di Masjid Cut Meutia, Jakarta pada Kamis (9/5) lalu.
Sementara itu saat memasuki sesi talkshow tersebut, Quraish menjawab pertanyaan presenter Najwa Shihab tentang perbedaan ustaz dan politisi. Menurut Quraish Shihab yang membedakan ustaz dengan politisi yakni bahwa seorang ustaz wajar untuk salah namun tak boleh untuk berbohong.
“Ustaz setiap saat berpeluang dapat teman, politisi setiap saat berpeluang dapat lawan. Ustaz boleh salah tapi tak boleh bohong, politisi boleh bohong tapi tak boleh salah,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Quraish Shihab juga mengajak umat agar memanfaatkan platform Cariustadz.id untuk memperdalam pengetahuan agama. Melalui Cariustaz.id masyarakat dapat dengan mudah belajar agama hingga konsultasi seputar agama dengan para ustadz yang memiliki keahlian diberbagai bidang keilmuan mulai tafsir Al Quran hingga masalah fiqih.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
