REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Ramadhan menjadi momentum tahunan bagi tiap lembaga amil zakat (LAZ) dan lembaga filantropi Islam untuk menghimpun dana zakat, infaq, dan sedekah (ZIS). Karena itu, setiap mereka diminta untuk meningkatkan program-program yang kreatif, sehingga masyarakat kian sadar untuk menunaikan ZIS.
Pengamat zakat Prof Didin Hafidhuddhin menyatakan, biasanya tiap Ramadhan LAZ akan merancang dua jenis program, yaitu program yang bertujuan meningkatkan penghimpunan dana zakat dari masyarkat dan pendistribusian atau pendayagunaan dana zakat untuk kepentingan mustahik.
“Dua-duanya harus berjalan dengan seimbang dan secara komprehensif,” ujar Didin saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (5/5).
Dia menilai, secara umum program-program yang digelar lembaga amil zakat maupun lembaga filantropi selama ini sudah bagus. Namun, dalam membuat program penghimpunan dana zakat, lembaga amil zakat diimbau untuk lebih kreatif lagi dalam menggugah kesadaran masyarakat.
“Saya kira dengan pogram yang kreatif dari lembaga amil zakat, masyarakat akan semakin sadar bahwa zakat itu akan punya makna yang jauh lebih besar dalam pembangunan masyarakat ketika memang diorganisir dengan baik oleh lembaga yang amanah dan bertanggung jawab,” ujar mantan ketua umum Badan Amil Zakat (Baznas) ini.
Selain itu, Didin juga menyarankan kepada LAZ agar membuat skala prioritas yang lebih tajam lagi dalam menjalankan program-program di bulan Ramadhan. Dia pun mengimbau para pengurus LAZ agar memanfaatkan momentum ini secara maksimal.
“Saya mengimbau kepada teman-teman para pengurus Baznas atau LAZ lainnya agar memanfaatkan momentum bulan ibadah ini dengan mengajak masyarakat untuk berzakat melalui lembaga resmi,” kata Didin.