REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menyambut bulan suci Ramadhan tahun ini, Dompet Dhuafa Riau (DDR) kembali menunjukkan keberpihakan kepada masyarakat yang membutuhkan. Kali ini, Dompet Dhuafa Riau memperluas Mushalla Cordofa yang ada di wilayah pedalaman Suku Talang Mamak di Dusun Lemang Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.
Mushalla diperluas dengan cara menambah beranda agar tempat ibadah ini memadai untuk menampung para santri/wati TPA yang ingin pandai membaca Alquran.
"Kita akan selalu bersama masyarakat pedalaman, karena Dompet Dhuafa hadir untuk berkhidmat kepada umat, terutama kaum lemah," kata Pincab Dompet Dhuafa Riau, Ali Bastoni, dalam keterangan rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (4/5).
Kepala Unit Dompet Dhuafa Riau, Dede Rahman, mengatakan ada sebanyak 58 santri/wati TPA yang rutin mengaji setiap malam di Mushalla Cordofa. Namun, anak-anak yang mengaji itu sudah tidak tertampung dengan layak di mushalla. Karena jumlah tersebut belum termasuk orang-orang dewasa, yang juga ikut shalat berjamaah di mushalla.
Menurut Dede, mushalla yang diresmikan oleh DDR pada Februai 2018 itu memang tidak besar. Ukurannya enam kali enam meter persegi. Dikatakannya, mushalla ini dibangun di atas tanah wakaf dari Pak Nasir. Bangunan mushalla dibuat dari perpaduan semen dengan kayu, agar tetap menjaga kearifan lokal serta terasa nyaman saat berada di dalamnya di tengah iklim tropis Bumi Melayu.
Sebelum Mushalla Cordofa ada, anak-anak Dusun Lemang belajar mengaji di rumah Pak Nasir atau biasa disapa Pak Mantan dengan bantuan lampu petromak saja. Setelah listrik masuk, suasana belajar agak sedikit lebih baik.
Karena melihat semangat mereka belajar mengaji dan masjid desa terasa jauh, pada awal 2017 Pak Mantan berinisiatif mewakafkan tanahnya dan meminta Dompet Dhuafa Riau agar membangunkan mushalla untuk mereka meskipun kecil.
"Dompet Dhuafa Riau kemudian merespon permintaan Pak Mantan. Dengan donasi masyarakat Muslim, di akhir 2017 bangunan mushalla sudah berdiri dan layak pakai," kata Dede.
Setelah Mushalla Cordofa wujud, selain dipakai sebagai tempat ibadah, masyarakat Dusun Lemang tak lagi melakukan MCK di Sungai Batang Gansal. Kini, mushalla Cordofa juga menjadi persinggahan para pemerhati Hutan Lindung Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) dan aktivis yang melakukan kegiatan-kegiatan kemanusiaan.
Pak Nasir sendiri merasa terharu dengan perkembangan Mushalla Cordofa tersebut. Ia bersyukur karena anak-anak suku pedalaman itu semangat belajar mengaji setiap malam. Bahkan, sebagian santri datang dari dusun sebelah.
"Mereka berebut metashih bacaan mereka kepada saya. Mushalla ini terasa hidup sejak sore sampai malam hari. Apalagi suara mikroponnya bagus dan nyaring," ujar Pak Nasir.
Dai Ambassador Dompet Dhuafa yang aktif sebagai pegiat dakwah di Cordofa Riau, Ustaz Alnof Dinar, menambahkan bahwa menyampaikan dakwah Islam ke seluruh lapisan negeri menjadi amanah bersama. Begitu juga dengan menjaganya.
"Jangan biarkan masyarakat berjuang sendirian menggapai hidayah mereka, karena mereka adalah saudara kita," kata Ustaz Alnof.
Selain memperluas mushalla, DDR juga telah menuntaskan renovasi Masjid Tertua Suku Talang Mamak di Dusun Pebidayan pada Februari lalu. Bulan lalu, DDR juga telah melakukan peletakkan batu pertama pembangunan Masjid Mahmoud Kanj di Dusun Siambul dengan dana wakaf dari seorang muslim di Australia melalui Dompet Dhuafa Australia.