Ibnu Katsir berkata mengenai ar-Rubayyi, "Dia berangkat bersama Rasulullah Saw untuk mengikuti berbagai peperangan guna mengobati para mujahidin yang terluka dan memberi minuman bagi mereka yang kehausan, serta membawa yang luka ke Madinah."
Kedekatan Rubayyi dengan Rasulullah Saw menyebabkan ia mendapatkan kemuliaan dan kehormatan yang tinggi. Banyak sahabat dan umat menanyakan berbagai persoalan kepada Rubayyi. Dia juga sangat kental mengetahui sosok dan sifat Nabi Muhammad Saw.
Dalam salah satu riwayat, Abu Ubaidah bin Muhammad bin Ammar berkata, "Aku pernah menanyakan kepada Rubayyi, 'Terangkan sosok Rasulullah Saw kepadaku!"
Rubayyi menjawab, "Wahai anakku, jika engkau melihat Rasulullah Saw niscaya engkau melihatnya laksana matahari yang sedang terbit."
Situasi peperangan sering menuntut Rubayyi untuk terjun ke medan peperangan. Dalam kondisi genting, dia bergabung dengan pasukan berkuda yang gagah berani untuk menangkis serangan musuh.
Rupanya, sifat pemberani ini mengalir dari ayahnya yang ikut saat Perang Badar. Ia bergabung bergabung dalam tim yang membunuh Abu Jahal. Dalam suatu kesempatan, Rasulullah Saw mendoakan ayah Rubayyi, "Semoga Allah memberi rahmat kepada kedua anak Afra yang keduanya bergabung untuk membunuh Firaun umat ini (Abu Jahal)."