Senin 29 Apr 2019 16:00 WIB

Tren Berzakat di Bulan Suci Sangat Tinggi

Penghimpunan dana lembaga amil zakat (LAZ) pun bisa meningkat 40 sampai 50 persen.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Agung Sasongko
Irfan Syauqi Beik
Foto: istimewa
Irfan Syauqi Beik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat ekonomi syariah sekaligus Direktur Pendistri busian dan Pendayagunaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Irfan Syauqi Beik menambahkan, tren berzakat di bulan puasa biasanya sangat tinggi. Penghimpunan dana lembaga amil zakat (LAZ) pun bisa meningkat 40 sampai 50 persen.

"Di beberapa lembaga, minimal naik sepertiganya. Ada juga yang naik hingga 70 persen. Setiap lembaga berbeda-beda kenaikannya, tapi proporsi terbesar tetap saat Ramadhan bila dibandingkan data penghimpunan zakat pada bulan-bulan lainnya," ujar Irfan saat dihubungi Republika.

Baca Juga

Tidak hanya membayar zakat profesi, dia menjelaskan, masyarakat juga membayar zakat investasi serta zakat lainnya ketika Ra madhan. Ditambah dengan infak, sedekah, dan wakaf. Penghimpunan dana lembaga amil zakat pun naik signifikan.

Meski begitu, Irfan melanjutkan, sosialisasi, edukasi, maupun kampanye LAZ kepada masya rakat tetap perlu ditingkatkan. Hal itu karena masih ada kesenjangan besar antara potensi dan realisasi penerimaan zakat, infak, sedekah, serta wakaf (ziswaf).

"Ini perlu diperhatikan agar lebih optimal dan semangat dalam melakukan sosialisan dan edukasi. Pemanfaatan beragam kemajuan teknologi perlu pula," ujar Irfan.

Sosialisasi atau kampanye meningkatkan kedermawanan masyarakat, baginya, harus melalui semua platform. Tidak hanya menggunakan cara tradisional seperti tatap muka maupun ceramah, tapi juga mengembang kan platform digital ditambah peningkatan penetrasi di media sosial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement