REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Sedekah Nasional (Gersena) telah terlaksana hingga tahun ke sepuluh pada 2019 ini. Bagi PPPA Daarul Qur’an, gerakan ini memberikan banyak sekali manfaat khususnya dalam setiap program-program tahfizhul Qur’an yang telah digulirkan.
Direktur Utama PPPA Daarul Qur’an Tarmizi As Shidiq mengatakan, Gersena kali ini difokuskan untuk melahirkan generasi penghafal Alqur’an terbaik. Karena saat ini lembaganya tengah mengelola dan mengkoordinir puluhan ribu anak-anak muda untuk menjadi ahlul Qur’an.
“Saat ini kami memberikan beasiswa kepada 148 mahasisawa-mahasiswi penerima Beasiaswa Tahfizh Qur’an (BTQ) for Leaders. Ada pula 315 santri penghafal Qur’an dari 10 Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Takhassus yang tersebar di 10 kota besar serta 1.027 Rumah Tahfizh yang berada di 27 provinsi dengan 35.072 santrinya,” ujar Tarmzi dalam siaran persnya.
BTQ for Leaders tutur Tarmizi, adalah beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa/mahasiswi penghafal Alqur’an berprestasi. Melalui program ini, lembaganya membantu biaya kuliah sampai lulus. Sementara Pesantren Takhassus adalah beasiswa untuk santri yatim- dhuafa penghafal Alqur’an.
“PPPA Daarul Qur’an juga memberikan beasiswa kepada mereka sampai lulus SMP/SMA. Baik kader BTQ dan Pesantren Takhassus, semua dibimbing secara intensif baik dalam tahfizhul Qur’an maupun ditatar memiliki jiwa kepemimpinan dan menjadi seorang da’i yang siap mendawamkan Qur’an,” ucap Tarmizi.
Tarmizi mengatakan, saat ini Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mempersiapkan generasi penerus yang berkualitas. Indonesia tidak boleh kehabisan generasi terbaik untuk melanjutkan perjuangan bangsa.
Angka Partisipasi Kasar (APK) generasi Indonesia yang melanjutkan ke pendidikan tinggi hanya sekitar 18,7% yaitu 4,6 juta jiwa, sedangkan remaja usia belajar di perguruan tinggi mencapai 25 juta jiwa. Artinya, ada sekitar 21,4 juta lulusan SLTA tidak mampu melanjutkan pendidikan kejenjang perguruan tinggi.
Fakta tersebut, mendasari Daarul Qur’an merintis Kampus Pembumi Al-Qur’an yaitu Institut Daarul Qur’an (Idaqu) yang tengah dipersiapkan pembangunannya pada tahun ini. IDAQU memiliki visi menjadi perguruan tinggi yang unggul dalam mencetak pendidik, pemimpin dan entrepreneur yang berkarakter Qur’ani, berwawasan global, dan berpengetahuan luas pada tahun 2023.
“Karena itu kami mengajak seluruh masyarakat ikut dalam Gersena untuk menjadi bagian lahirnya sarjana penghafal Al-Qur’an melalui program Kaderisasi 1.000 Sarjana Penghafal Al-Qur’an dan Pembangunan Idaqu,” ujar Tarmizi.
Gerakan Sedekah Nasional 27 April diharapkan menjadi pendorong bagi masyarakat untuk sedekah secara berjamaah, dari mulai pengusaha, direktur, karyawan, pedagang, dokter, ibu rumah tangga, pengusaha online dan seluruh elemen terlibat dalam gerakan ini, tidak terkecuali karyawan dan insan Daarul Qur'an sendiri menjadi pelaku sedekah.
"Gerakan ini sudah dimulai sejak lima tahun lalu, diawali oleh Jody Brotosuseno owner Waroeng Group berkomitmen menyedekahkan seluruh omzet usahanya, dan diikuti para pengusaha lainnya yang bersedekah sebagian penghasilannya, ada pula yang menyedekahkan pendapatan usahanya pada tanggal 27 Apri,” jelas Tarmizi.