Rabu 24 Apr 2019 06:34 WIB

Keadaan Para Pemuda Ashabul Kahfi di dalam Gua

Daqyanus memerintahkan pasukannya untuk menutup akses masuk ke gua itu

(Ilustrasi) para pemuda yang beriman akhirnya diberi ilham oleh Allah untuk bersembunyi di dalam gua
Foto: Republika/Mardiah
(Ilustrasi) para pemuda yang beriman akhirnya diberi ilham oleh Allah untuk bersembunyi di dalam gua

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pemuda Ashab al-Kahf telah menerima ilham dari Allah SWT. Karena itulah, mereka berlindung di dalam gua untuk menyelamatkan iman. Beberapa hari kemudian, Daqyanus--si gubernur lalim lagi musyrik yang memburu mereka--dapat menemukan lokasi persembunyian pemuda-pemuda itu.

Dia pun memerintahkan pasukannya untuk menangkap mereka, tetapi tidak ada satu pun yang berani masuk ke dalam gua. Mereka tiba-tiba diserang ketakutan, begitu mendekati bibir gua tersebut. Penguasa lalim itu lantas memerintahkan orang-orang untuk menutup seluruh akses masuk ke gua itu. Dia mengira para target buruannya akan mati kelaparan dan membusuk di dalamnya.

Baca Juga

Bagaimana keadaan mereka di dalam tempat gelap tersebut? Allah SWT dalam surah al-Kahf ayat ke-17 menjelaskannya, “Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah.

Buya Hamka dalam Tafsir al-Azhar menjelaskan ayat tersebut. Dari keterangan yang ada, dapatlah diperkirakan bahwa pintu gua terletak di sebelah utara. Dengan kondisi demikian, cahaya matahari tetap menerobos ke dalam gua, tetapi terik panasnya tidak sampai mengenai tubuh mereka.

Ayat yang sama juga mengungkapkan, sirkulasi udara juga terjaga dengan baik karena Allah menjadikan “tempat yang luas dalam gua itu” bagi mereka.

Ayat selanjutnya berarti “Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur; Dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka.

Firman Allah SWT ini juga berkenaan dengan para tentara musyrikin yang tidak berani mengeluarkan ketujuh pemuda itu dari dalam gua. Oleh karena putus asa, Daqyanus kemudian menyuruh aparatnya untuk menghalangi jalan masuk ke dalam lokasi tersebut.

Demikianlah keadaan mereka. Waktu terus bergulir hingga ratusan tahun berikutnya. Tidak ada orang yang bernyali mendekati gua tersebut. Sementara, kisah kepahlawanan Ashab al-Kahf terus hidup di tengah masyarakat Ephesus dan Romawi pada umumnya. Bila pada masa silam orang-orang musyrik berkuasa, kini Allah meletakkan kekuasaan itu pada kaum beriman.

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement