REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN— Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Tebing Tinggi, Sumatra Utara, mengajak masyarakat tetap saling membangun kebersamaan dan mengikat persaudaraan serta menghormati perbedaan usai pelaksanaan pemungutan suara.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Tebing Tinggi, Abu Hasyim Siregar, di Tebing Tinggi, Kamis (18/4) mengatakan, membangun kebersamaan, mengikat persaudaraan dan menjaga persatuan kesatuan jauh lebih penting dari pemilu.
"Untuk apa kita laksanakan pemilu kalau bangsa ini menjadi porak poranda, pemilu hanyalah salah satu sarana untuk berdemokrasi. Mari kita jaga kesatuan dan persatuan bangsa ini," katanya.
Dia mengatakan dalam pemilu yang harus menjadi pegangan utama adalah kejujuran dan apapun hasilnya itu merupakan sebuah proses kejujuran.
"Sebagai suatu bangsa yang menjunjung tinggi ketuhanan kita tidak boleh saling berseteru satu sama lain, semua rencana yang kita buat yang terbaik, namun rencana Tuhanlah yang paling benar dan pasti," katanya.
Untuk itu dia menyampaikan harapan apa yang terjadi dalam pemilu 2019 ini dengan apapun hasilnya pasti ada ikut campur tangan Tuhan.
Diharapkan semua umat khususnya di Tebing Tinggi yang mengaku adanya Tuhan tetap legawa menerima hasil resminya.
"Kita semua bersaudara, saling menghormati dan menghargai. Mari tetap kita jaga persatuan dan kesatuan dan suasana yang kondusif," sebutnya.
Kepada elite politik, dia juga menyampaikan harapan untuk berhenti membuat statemen yang bisa memecah belah dan masyarakat sudah menjatuhkan pilihannya pada Pemilu 2019 yang tentunya itu adalah kata hati nuraninya.
"Mari kita tunggu pengumuman hasilnya dari lembaga yang resmi, bersabar dan tetap menjaga kebersamaan, persatuan dan kesatuan," katanya.