Senin 08 Apr 2019 18:33 WIB

Perjalanan Intelektual Syekh Muhammad Matwali asy-Sya'rawi

Syekh Muhammad Matwali asy-Sya'rawi merupakan intelektual Muslim yang cemerlang.

Syekh Muhammad Matwali asy-Sya'rawi
Foto: tangkapan layar google
Syekh Muhammad Matwali asy-Sya'rawi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 1963, Syaikh Muhammad Matwali asy-Sya'rawi kembali ke dunia kampus dengan menduduki jabatan direktur pada kantor Rektor Universitas al-Azhar. Saat itu, kampus tersebut dipimpin Syaikh Husain Ma’mun. Di saat bersamaa, nama Syaikh asy-Sya'rawi mulai dikenal sebagai salah satu akademisi andal dari Universitas al-Azhar.

Dalam kapasitas demikian, pihak kampus tersebut mengutusnya sebagai duta ke Aljazair. Tujuh tahun lamanya asy-Sya'rawi tinggal di negara tersebut. Saat menetap di Aljazair, Perang Enam Hari pecah antara negara-negara Arab dan Israel. Asy-Sya'rawi mengkritik tajam kekalahan persekutuan militer Arab itu. Menurutnya, Mesir harus terlebih dahulu membersihkan negerinya dari anasir-anasir komunisme serta, di saat yang sama, menjalankan praktik-praktik Islami di pemerintahan.

Baca Juga

Begitu kembali ke Mesir, posisi kepala kantor Departemen Urusan Agama untuk Provinsi Gharbiyah telah menantinya. Dalam pada itu, hubungan bilateral Mesir-Arab Saudi mulai membaik. Imbasnya bagi asy-Sya'rawi, dia diperkenankan untuk kembali mengajar di negeri kelahiran Rasulullah SAW itu. Kali ini, Universitas King Abdul Aziz menjadi tempatnya berkiprah. Pada 1972, dia menjadi dekan di salah satu departemen pada kampus tersebut.

Empat tahun kemudian, perdana menteri Mesir saat itu, Mamduh Salim, mendaulatnya untuk mengisi jabatan menteri bidang wakaf. Kementerian ini juga berfungsi untuk memelihara kelangsungan Universitas al-Azhar. Dengan begitu, tak bisa dikatakan bahwa Syaikh Muhammad Matwali asy-Sya'rawi meninggalkan sepenuhnya dunia akademisi.

Dia menjalani posisi tersebut hingga Oktober 1978. Salah satu 'warisan' kiprahnya di pemerintahan adalah cikal bakal berdirinya bank syariah pertama di Mesir pada 1979, Faisal Islamic Bank. Pasca-menjadi menteri, asy-Sya'rawi melanjutkan pekerjaannya sebagai profesor di Universitas King Abdul Aziz hingga tahun 1981.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement