Sabtu 06 Apr 2019 06:06 WIB

Terhindar dari Siksa Kubur

Tidak semua orang bisa menjawab pertanyaan malaikat di dalam kubur.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Warga Pangkalpinang melakukan ziarah kubur sebelum menggelar tradisi sedekah ruwahan (ilustrasi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Warga Pangkalpinang melakukan ziarah kubur sebelum menggelar tradisi sedekah ruwahan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kehidupan manusia di dunia sangat singkat. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surah al- Ankabut ayat 57, "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian, hanya kepada Kami kamu dikembalikan." Ayat ini menyebutkan, jika se tiap yang bernyawa di muka bumi, baik manusia, jin, maupun he wan akan menemui ajalnya. Di dunia ini tidak ada yang hidup kekal. Semua yang mengalami kematian akan berpindah ke alam lain, yakni alam kubur.

"Setelah meninggal dunia, nyawa manusia dicabut oleh ma laikat, mereka akan berpindah ke alam lain. Di alam kubur, manusia yang sudah meninggal akan mengalami satu dari dua kondisi, nikmat kubur atau siksa kubur," ujar Ustaz Najmi Umar Bakkar dalam kajiannya di Masjid Nurul Hidayah Bidakara, Jakarta Selatan belum lama ini.

Ustaz Najmi menyebut, tidak ada yang lebih menakutkan dari pemandangan di alam kubur saat seseorang mendapatkan siksa.Utsman bin Affan suatu ketika pernah menangis melihat kuburan. Tangisannya bahkan sampai membasahi jenggotnya.

Seseorang pun bertanya, "Tatkala mengingat surga dan neraka engkau tidak menangis, mengapa engkau menangis ketika melihat perkuburan?" Utsman menjawab, "Sesungguhnya, aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya liang kubur adalah awal perjalanan akhirat. Jika seseorang selamat dari (siksaan)- nya maka perjalanan selanjutnya akan lebih mudah. Namun, jika ia tidak selamat dari (siksaan)- nya maka (siksaan) selanjutnya akan lebih kejam."

Perjalanan di akhirat ini sangat panjang. Kehidupan di alam kubur hanyalah langkah atau ger bang pertama, kemudian kiamat, dilanjut dengan berkumpul di padang mahsyar, dilakukan penimbangan amal dan dosa, penghitungan syafaat, telaga kautsar, lalu melewati Siratal Mustaqim.

Ujung dari sekian tahapan ini adalah surga atau neraka. "Dari sekian tahapan panjang ini, Nabi memastikan jika ia mendapat kemudahan ketika di alam kubur, maka ke depannya juga akan mudah. Alam kubur menentukan nasib ke depannya. Nah, seharusnya ini menjadi fokus kita dan dipelajari lebih serius karena ini menentukan nasib kita," lanjut Ustaz Najmi.

Cara mendapatkan kesela mat an di alam kubur adalah de ngan menjadi orang yang bertakwa, saleh, dan salihah. Muslim yang melakukan berbagai amalan yang dijelaskan Nabi pun, insya Allah, bisa terhindar dari siksa kubur.

Selain itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar terhindar dari siksa di alam kubur. Yang pertama, yaitu menjadi mukmin yang bertauhid. Memiliki akidah yang benar dan tidak pernah me nyekutukan Allah SWT. Dalam setiap langkah dan ibadahnya, umat ini selalu ikhlas menjalankan. Bagi setiap manusia yang telah dicabut nyawanya dan diletakkan jenazahnya di dalam kubur maka ia akan didatangi oleh dua orang malaikat. Malaikat ini akan bertanya tentang tiga hal, "Siapa Rabbmu? Siapa Nabimu? Apa agamamu?"

Pertanyaan ini sejatinya amat mudah jika dijawab di dunia. Tapi, saat di alam kubur nanti, jawaban atas pertanyaan ini bukan dari hafalan. Iman dan kesalehanlah yang akan menjawab pertanyaan malaikat ini."Tidak semua orang bisa menjawab ini. Hanya mukmin sejati yang beriman yang bisa menjawab. Bukan yang hanya mengaku Islam dan Muslim, tapi imannya belum merasuk dalam hati," lanjut Ustaz Najmi.

Dalam Surah Ibrahim ayat 27, Allah berfirman, "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di du nia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim, dan memperbuat apa yang Dia kehendaki."

Allah SWT akan meneguhkan hati dan iman seseorang kemudian memudahkannya untuk menjawab pertanyaan malaikat di alam kubur. Baru jawaban yang be narlah yang akan keluar. Pe nyebab lainnya, seseorang bisa terhindar dari siksa kubur adalah dengan tidak menjadi orang kafir. Dia akan mendapatkan siksa dari di alam kubur hingga kiamat dan sampai di neraka.

Dengan keindahan dunia, keberhasilan, dan harta yang dimiliki di dunia, orang kafir hanya menikmatinya sebentar di dunia. Setelahnya, ia akan dimasukkan dalam neraka jahanam. Dalam al- Mukmin ayat 46, Allah bersabda, "Kepada mereka (Firaun dan bala tentaranya), ditampakkan neraka setiap pagi dan petang."

Salah satu bentuk siksaan yang diberikan Allah SWT kepada orang kafir di alam kubur adalah menampakkan bentuk neraka tiap pagi dan petang. Sementara, bagi orang mukmin, akan ditampakkan surga tiap pagi dan petang.

Para mukmin ini akan lolos dari siksa kubur. Nabi SAW berkata, mereka akan dihamparkan permadani dari surga, dibukakan pintu dari surga, sehingga berembuslah wangi surga. Kaum kafir akan disempitkan kuburnya, hingga tulang-tulang rusuknya saling bersilangan, dicabik-cabik ular yang besar dan ganas, serta dibukakan pintu neraka.

Cara lain terhindar dari siksa kubur adalah dengan tidak menjadi orang yang munafik. "Orang munafik ini tidak peduli pada Allah SWT sebagai Penciptanya. Ia tidak mau mencari ilmu tentang agamanya. Ciri-ciri orang munafik, menurut Nabi, adalah apabila ia berbicara maka ia berbohong, bila berjanji maka ia ingkar, dan ia berkhianat jika di beri amanah," ujar Ustaz Najmi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement