REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Indonesia terpilih untuk menjadi lokasi baru pembangunan Museum Nabi Muhammad. Wakil Ketua Dewan Mesjid Indonesia (DMI) Syafruddin mengaku bersyukur karena dari 25 negara muslim, Indonesia terpilih oleh pengurus Yayasan Museum Rasulullah Arab Saudi untuk membangun museum yang sama.
“Ini dikomandoi langsung oleh Muhammad bin Salman Putra Mahkota (Kerajaan Saudi), menunjuk Indonesia dan Dewan Mesjid untuk membangun museum Rasulullah yang dinamakan Assalamualaika ya Rasulullah,” ujar Syafruddin usai Pelantikan Pengurus DMI Jabar d di Gedung Sate, Bandung, Selasa (26/3) .
Menurut Syafruddin, pembangunan museum saat ini sedang dalam persiapan. Rencananya, akan dibangun tahun ini. “Lokasi kemungkinan besar di Jakarta, nanti mungkin kalau itu sudah berjalan dengan baik dan sukses lokasi kedua akan dibangun di Jabar,” katanya.
Museum ini sendiri direncanakan memiliki luas luas paling sedikit itu 6.000 meter dan paling besar 12.000 meter persegi. “Karena kita enggak bisa melewati yang ada di Saudi Arabia, karena paling besar yang dibangun di Saudi Arabia itu 12.000 meter,” katanya.
Syafruddin mengatakan, dana pembangunan ini rencananya sebagian berasal dari pemerintah Indonesia. Namun, tidak menutup kemungkinan dikerjasamakan dengan pihak lain.
Di tempat yang sama, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengaku senang museum Nabi Muhammad akan dibangun di Indonesia. Apalagi, museum rencananya akan dibangun juga di Jabar.
"Pada akhirnya Jabar sebagai provinsi yang Muslimnya terbesar juga akan mendapatkan prioritas di awal-awal," katanya.