REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) negeri maupun swasta akan menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada April 2019. Sebanyak 24.817 MA dan MTs se-Indonesia sudah bisa menyelenggarakan UNBK.
Kepala Sub Direktorat Kurikulum dan Evaluasi pada Direktur KSKK Madrasah di Kementerian Agama (Kemenag), Ahmad Hidayatullah mengatakan, alhamdulillah penyelenggaraan UNBK di MA dan MTs negeri maupun swasta sangat luar biasa peningkatannya. Tahun lalu sebanyak 91 persen MA menyelenggarakan UNBK, tahun ini 99,21 persen MA bisa menyelenggarakan UNBK.
"Dari sebanyak 8.125 Madrasah Aliyah, yang menyelenggarakan UNBK sebanyak 8.061 Madrasah Aliyah, jadi yang ujian tulis hanya 64 lembaga (Madrasah Aliyah) se-Indonesia, jumlah siswa Madrasah Aliyah yang mengikuti UNBK sebanyak 99,67 persen atau 457.429 siswa," kata Ahmad kepada Republika, Senin (25/3).
Ia menerangkan, tahun lalu ada sebanyak 83 persen MTs yang menyelenggarakan UNBK. Di tahun ini sebanyak 96,48 persen MTs bisa menyelenggarakan UNBK. Artinya dari 17.367 MTs swasta dan negeri, sebanyak 16.756 MTs bisa menyelenggarakan UNBK. Di tahun ini hanya 611 MTs yang belum menyelenggarakan UNBK. Sebanyak 98,17 persen atau 993.875 siswa MTs ikut UNBK di tahun ini.
MA akan menyelenggarakan UNBK pada 1, 2, 4 dan 8 April 2019. Sementara UNBK susulan untuk MA akan diselenggarakan pada 15-16 April 2019. Kemudian MTs akan menyelenggarakan UNBK pada 22 - 25 April 2019. Sementara UNBK susulannya akan diselenggarakan pada 29 - 30 April 2019.
"Dari Sabang sampai Merauke keikutsertaan madrasah dalam UNBK tinggi, alhamdulillah dalam kondisi apa adanya kita bisa mewujudkan hal yang seperti itu," ujarnya.
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah di Kemenag, Umar mengatakan, tahun ini Kemenag menyelenggarakan UNBK yang kedua. Insya Allah kesiapan penyelenggaraan UNBK lebih siap tahun ini dari tahun sebelumnya.
Menurutnya, UN bukan sekedar ujian formalitas karena salah satu tujuan UN untuk menguji integritas anak-anak bangsa. Juga supaya mereka bisa mengetahui hasil yang dicapai mereka selama belajar di madrasah. "Hindari perilaku yang kurang terpuji, UNBK Insya Allah secara tak langsung mengajak siswa berprilaku jujur," ujarnya.
Umar berpesan kepada siswa madrasah di seluruh Indonesia untuk bersiap-siap menghadapi UNBK dan ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP). Tapi tidak perlu panik, sebab UN tidak menjadi syarat kelulusan. Meski demikian siswa madrasah tetap diminta sungguh-sungguh dalam UNBK dan UNKP.