REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lembaga amil zakat tidak hanya mengelola dana zakat saja, melainkan juga dana kemanusiaan.
Di tengah situasi bencana alam yang terjadi berturut-turut, Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Hilman Latief, mengatakan pentingnya menyiapkan dana kemanusiaan. Apalagi, Indonesia dikelilingi gunung merapi aktif dan memiliki cuaca yang tidak stabil.
"Berbicara siap siaga bencana, kita harus siap dalam menangani situasi darurat saat bencana alam terjadi. Kita dorong kesiapsiagaan, karena itu program yang kita bangun adalah Indonesia Siaga," kata Hilman, saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (20/3).
Ia mengakui tidak mudah meyakinkan masyarakat untuk memiliki kesadaran dan antisipasi bencana serta menyiapkan dana kemanusiaan. Umumnya, masyarakat menyumbang dana setelah bencana alam terjadi. Padahal, menurutnya, dana kemanusiaan tidak hanya menyangkut saat keadaan darurat.
Tetapi juga diperlukan dana untuk rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana.
“”Di sini, lembaga amil zakat tentunya harus memiliki kesiapan dana,” katanya.
Hilman mengatakan, Lazismu menekankan kesadaran akan kesiapsiagaan bencana. Lazismu telah melaksanakan latihan-latihan seperti Sekolah Siaga, yang merupakan sekolah pendidikan yang dikenalkan untuk menghadapi situasi saat bencana terjadi.
Selain itu, katanya, Lazismu juga memiliki tim kemanusiaan yang siap diterjunkan untuk membantu korban terdampak bencana.
Selanjutnya, Lazismu mengajak masyarakat bisa lebih memahami kondisi sekitar dan waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana.
Hilman juga mengingatkan masyarakat siap siaga dalam banyak aspek seperti halnya kesiapan insfrastruktur, alat-alat, dan finansial dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana. Dengan demikian diharapkan dampak yang diakibatkan bencana bisa diminimalisir.