REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) terus mengembangkan program studi pendidikan agama Islam. Pengembangan ini dilakukan guna menjawab tingginya minat masyarakat mendaftar prodi tersebut.
"Yang mendaftar formulir 90 orang, yang mendaftar ulang sudah sembilan orang, meski ini masih Maret" ungkap Dekan Fakultas Psikologi dan Pendidikan UAI Zirmansyah, Rabu (20/3).
Dijelaskan, UAI terus mengembangkan PAI untuk jenjang sarjana, bahkan hingga pascasarjana mulai tahun ini. Menurut rencana, akan dibuka dua kelas untuk prodi tesebut. Sesuai peraturan pemerintah satu kelas 40 orang. "Jadi, kalau dua kelas 80 orang," kata dia.
Saat ini prodi tersebut baru dibuka hanya untuk porgam sarjana. Namun pada tahun ini juga akan mulai membuka untuk pascasarjana dengan program hubungan konseling Islam.
"Ini kan dibawa departemen psikologi, jadi ada keterkaitan dengan konseling, dan yang sarjana PAI masih ada keterkaitan dengan ilmu Islam," ujarnya.
UAI juga memberikan porgam beasiswa kepada calon mahasiswa yang berprestasi untuk mendalami ilmu di prodi PAI. Namun dengan syarat harus menghapal Alqur'an. Untuk beasiswa, seluruh prodi wajib menyediakan 10 persen dari kuota total mahasiswa.
"Kalau PAI menerima 80 ya sekitar delapan orang yang dapat, tapi itu kan fleksibel,"katanya.