REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisah yang dikutip dari buku 101 Kisah Segar ini menjadi pelajaran penting bagaimana menata niat dalam hati. Andai saja sepasang suami istri konsisten menjaga iman dan ketakwaan, Allah SWT akan memenuhi kebutuhannya tanpa kehilangan karamah. Namun, setan telah lebih dulu menjerumuskannya sehingga pertolongan Allah SWT tidak mereka dapatkan dengan indah.
Ceritanya, ketika itu ada suami istri yang selama hidupnya dirundung kesulitan ekonomi. Dalam menjalani hari-harinya, saking miskinnya, pasangan tersebut kadang mendapati makanan dan terkadang juga tidak makan. Namun, meski hidupnya melarat, mereka sangat taat menjalani perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya.
Karena kebutuhan hidup yang tidak bisa ditoleransi lagi, akhirnya sang suami memutuskan keluar dari kampung halamannya demi memenuhi kebutuhan asasi sehari-hari mereka. Sewaktu keluar dari rumah menuju kampung yang dituju, ia berpikir waktu pelaksanaan shalat masih panjang. Ia akhirnya pun menunda shalat.
Namun, tiba-tiba langkah semangatnya terhenti ketika di tengah perjalanan ia melihat ada sekumpulan orang yang terdiri dari pria dan perempuan yang tengah mengerubuti sebuah pohon besar. Merasa penasaran, akhirnya suami tersebut mendekati kerumunan yang terkonsentrasi di pohon itu. Dan, ternyata mereka menjadikan pohon sebagai tempat memuja dan mengajukan permohonan.
"Ini syirik. Masyarakat tidak boleh dibiarkan menyembah serta meminta selain Allah," gumamnya dalam hati.
Tanpa pikir panjang, sang suami itu balik kanan menuju rumahnya. Niat yang telah ia camkan sejak berangkat dari rumah akhirnya terpaksa ia batalkan setelah melihat perbuatan warga kampung setempat.