REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PPPA Daarul Qur’an masih terus mendampigi masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pascagempa pertengahan 2018 lalu. Setelah mendirikan Rumah dan Kampung Qur’an di Dusun Melempo (Lombok Timur) dan Dasan Lekong (Lombok Utara), saat ini tim tengah membantu mengatasi ketersediaan air bersih di Dusun Sanggar Sari, Desa Sigar Penjalin, Lombok Utara.
Di desa tersebut, warga harus menunggu selama 15 hari untuk mendapatkan air bersih. Karena itu PPPA Daarul Qur’an melakukan pengeboran air dari sungai dan menyediakan mesin air serta penampungan air untuk masyarakat Sanggar Sari. Warga bersyukur dan menyambut baik bantuan ini. Mereka berjanji akan gotong royong membantu proses pengeboran yang sudah dimulai sejak Senin (25/2).
"Warga desa di sini mendapatkan air bersih setiap 15 hari sekali yang dimanfaatkan untuk air minum atau air konsumsi. Sedangkan untuk mandi, mencuci dan sebagainya, mereka menggunakan air dari sungai di sekitar wilayah dusun," ujar Direktur Utama PPPA Daarul Qur’an, Tarmizi As Shidiq dalam siaran pers pada Senin (18/3).
Harapan warga untuk memiliki air bersih pun menemukan titik terang, pengeboran air di dusun tersebut telah usai dilakukan minggu lalu. Hasilnya adalah sumur bersama dengan kedalaman 110 meter. Upaya pengadaan air bersih di dusun ini pun meningkat ke tahap selanjutnya, yakni penampungan.
Saat ini, tengah dibangun sebuah bak penampungan yang memiliki ukuran empat kali empat meter dengan tinggi tiga meter. Bak penampungan tersebut ditujukan untuk ruang penyimpanan air bersama, sebelum air didistribusikan ke rumah-rumah warga menggunakan pipa.
"Semoga dengan ini, masyarakat di Dusun Sanggar Sari yang berjumlah sekitar 50 kepala keluarga tidak kesulitan lagi untuk mendapatkan air bersih. Bagi donatur yang ingin membantu dan terlibat bisa langsung bersedekah melalui rekening kemanusiaan atau sedekahonline.com," tutur Tarmizi.