Jumat 15 Mar 2019 22:02 WIB

Dai Tangguh BMH Syahadatkan 19 Orang Suku Togutil

Setelah jadi mualaf, mereka masih akan kembali ke hutan.

Foto bersama usai prorsesi syahadat di Pesanren Hidayatullah Ternate, Maluku Utara.
Foto: Dok BMH
Foto bersama usai prorsesi syahadat di Pesanren Hidayatullah Ternate, Maluku Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE  -- Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Maluku Utara menggelar prosesi syahadat terhadap 19 warga Suku Togutil (primitif) Halmahera, Maluku Utara, Rabu (13/3).

Kegiatan itu berlangsung di Pesantren Hidayatullah Ternate Maluku Utara itu. Dalam kesempatan tersebut, para mualaf dituntun langsung oleh dai tangguh BMH, Ustaz Khudri Yahya. Meski pembacaan dua kalimat syahadat masih terbata-bata, tetapi mereka tetap khusuk, sehinga salah seorang mualaf tampak meneteskan air mata.

‘’Alhamdulilah hari ini kami sangat senang sekali bisa bersama-sama membantu masyarakat Suku Togutil memeluk agama Islam,’’ ungkap dai tangguh BMH yang bertugas ke hutan-hutan Halmahera untuk bertemu dan membina Suku Togutil, Ustad Nurhadi, seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (15/3).

 “Alasan mereka masuk Islam bukan karena sebuah paksaan. Tetapi mereka kagum terhadap Islam yang mengajarkan keramahan dan  saling sapa. Sederhana saja yang mereka lihat. Bahkan di antara mereka ada yang ingin lebih jauh mengenal Islam,” imbuhnya.

Ustaz Nur Hadi menjelaskan,  upaya mereka memeluk Islam bukan tanpa pengorbanan. “Ini yang membuat kami secara nyata merasa kuasa Allah dalam dakwah. Sebab, mereka ini ada kesadaran dan kemauan berkorban untuk menjadi Muslim. Pertama, mereka rela jauh-jauh dari hutan Halmahera, memakan waktu perjalanan selama tiga hari,” ujarnya.

Kedua, mereka rela menjual hasil kebun berupa cabe, pisang, sayur-mayur dan hasil kebun lainnya, sekedar untuk tambahan biaya ke Ternate yang cukup mahal. “Semua itu demi agar dapat memeluk agama Islam,’’ tuturnya.

photo
Prosesi syahadat Suku Togutil di Pesantren Hidayatullah Ternate, Maluku Utara, Rabu (13/3).

Meski telah bersyahadat di Ternate dan menjadi Muslim, mereka masih akan kembali ke hutan. “Ini karena memang butuh waktu. Jadi, bagi mereka masih belum terbiasa dengan keadaan perkotaan. Mereka akan dibimbing untuk memeperdalam ilmu agama oleh kami nantinya. Pelan-pelan kita kondisikan agar bisa bertahap berlatih hidup secara menetap,” urainya.

Guna menjaikan pembinaan semakin menyeluruh, menyambut Ramadhan 1440 H, BMH Maluku Utara akan menggelar khitanan  masal untuk suku Togutil.

“Membina suku terasing memang memakan tahapan yang tidak pendek dan energi yang tidak sedikit. Meski demikian, ini harus dilakukan agar dakwah kepada mereka dapat berjalan secara utuh dan menyeluruh. Oleh karena itu, insya Allah tidak lama lagi, BMH akan menyiapkan program khitan masal bagi mualaf Suku Togutil. Jadi, mari bersama-sama kita bantu saudara-saudara mualaf kita ini,” tutup Kepala BMH Perwakilan Maluku Utara, Arif Ismail.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement